Nyantren
Keinginannya untuk belajar tentang agama Islam di salah satu pesantren Indonesia di Amerika Serikat, diungkapkan artis Chacha Frederica yang sekaligus mematahkan persepsi beberapa orang, bahwa pergi ke negara Barat hanya untuk liburan semata saja. "Aku ingin mematahkan kata-kata orang yang bilang kalau kita ke (negara-negara) barat itu cuma buat seneng-seneng dan jalan-jalan, padahal bisa juga kita melakukan hal lain, seperti ke pondok pesantren Indonesia di Amerika," kata Chacha ditemui di kawasan Wijaya, Jakarta Selatan, Senin (28/10). Lebih lanjut, perempuan 29 tahun itu mengatakan keinginannya untuk belajar di Amerika sejak beberapa tahun lalu. Namun sayang belum juga bisa terwujud, sehingga belum ada banyak persiapan untuk kali ini. "Persiapannya masih belum sih. Sebenarnya pengin dari tahun lalu sama kajian aku yang isinya anak-anak muda, yang baru mau belajar tentang kehidupan dunia islami perginya. Aku pengin ngajak bersama teman-teman dalam wadah itu untuk ke Amerika nyantren bareng," tuturnya. Jika tidak ada halangan, Chacha mengatakan akan masuk pesantren yang dipimpin langsung oleh imam besar di New York, Shamsi Ali. "Aku pernah ke New York ketemu imam besarnya Shamsi Ali. Tapi aku belum ke lokasi pesantrennya karena masih direnovasi. Di sana emang ada pesantren. Itu biasanya buat seminggu atau 14 hari," kata Chacha Frederica. Chacha Frederica mengatakan bahwa keputusannya untuk berangkat ke pesantren bukan hanya tren, sebenarnya juga ingin belajar banyak tentang sejarah Islam. Ia bertujuan dengan mengetahui sejarah akhirnya nanti tidak mudah terprovokasi orang. "Intinya kita nggak cuma di Amerika, di Eropa juga kita bisa belajar tentang kejayaan Islam di sana. Kenapa harus belajar sejarah? Supaya nggak mudah terprovokasi atas isu. Karena kita baca, tahu dengan fakta," kata Chacha Frederica. Layaknya istri pada umumnya, Chacha pun meminta izin kepada suaminya, Dico Ganindito sebelum ia menuntut ilmu di Amerika Serikat. "Suami sangat support sih," ujar Chacha Frederica. (*/fer)
Sumber: