The Alliance Bantu Kelola Sampah Kabupaten Malang

The Alliance Bantu Kelola Sampah Kabupaten Malang

Malang, memorandum.co.id - The Alliance to End Plastic Waste dan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi bersama Pemkab Malang, meluncurkan program Bersih Indonesia, di Pendopo Panji, Kepanjen, Kabupaten Malang, Rabu (18/5/2022). Program ini bertujuan memberikan pelayanan persampahan terintegrasi hingga mencapai 2,6 juta penduduk hingga nanti pada tahun 2025. Sebagai wilayah terbesar kedua di Jawa Timur setelah Banyuwangi, di Kabupaten Malang eliminasi sampah plastik yang ditimbulkan bakal besar. Menko Marives Luhut Binsar Pandjaitan yang ikut menyaksikan secara langsung melalui virtual sangat mendukung program Bersih Indonesia. Pasalnya, untuk menyelesaikan masalah sampah sudah tidak bisa dengan cara biasa, tetapi harus dengan inovasi dan dilakukan dengan cara kolaborasi berbagai pihak. Dalam sambutannya, Luhut Binsar Panjaitan menyampaikan program ini harus bisa menggabungkan model pengelolaan sampah dengan prinsip ekonomi sirkular yang bisa meningkatkan nilai ekonomi dari sampah plastik dan memfasilitasi pengembangan ekosistem hilir untuk mengambil daur ulang. Deputi Bidang Koordinator Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kemenko Marives, Dr Nani Hendiarti yang hadir secara langsung dan terlibat dalam penandatanganan MoU (memorandum of understanding). Ia menyampaikan kolaborasi multi pihak seperti program Bersih Indonesia merupakan langkah yang sangat strategis untuk membantu pemerintah pusat dan daerah dalam upaya memperbaiki tata kelola persampahan. “Kolaborasi seperti ini merupakan cerminan tanggung jawab semua pihak mulai dari industri hingga pemerintah dan masyarakat untuk bersama dalam memperbaiki lingkungan,” kata Nani. Bupati Malang HM Sanusi mengatakan ini selaras dengan Visi Kabupaten Malang untuk mewujudkan kabupaten yang bersih dari sampah. “Program ini merupakan semangat baru untuk terus melakukan inovasi dalam pengelolaan sampah,” terangnya. Untuk mencapai pengelolaan sampah yang baik maka sinergitas lintas lembaga pemerintah pendonor dan peran serta masyarakat merupakan kunci untuk mengembangkan pengelolaan sampah yang lebih holistik di Kabupaten Malang. “Melalui program ‘Bersih Indonesia’ Kabupaten Malang optimis untuk dapat memberikan pelayanan sampah yang optimal dan pengelolaan sampah yang berkelanjutan,” kata Sanusi. The Alliance dalam melakukan kerja sama, menurut Jacob Duer selaku Presiden dan CEO the Alliance menyebutkan program ‘Bersih Indonesia Eliminasi Sampah Plastik’ adalah hasil pembelajaran pelaksanaan proyek selama dua tahun terakhir. Pihaknya bekerjasama dengan Mott MacDonald sebagai konsultan teknik dan manajemen proyek dan SYSTEMIQ konsultan lingkungan untuk memastikan kelancaran implementasi di lapangan. Pemerintah Indonesia telah berkomintmen besar dalam pengelolaan sampah dengan menetapkan target sebesar 70% sampah negara dapat dikelola dengan baik pada tahun 2025 nanti. Serta pengurangan sampah laut sebasar 70% pada tahun yang sama, maka program ‘Bersih Indonesia’ akan membantu serta mendukung komitmen tersebut. “Kami sangat antusias untuk memulai program ini dan berharap dapat terus terjalin kerjasama dengan pemerintah pusat dan daerah,” kata Jacob. Jacob menjelaskan tim ‘Bersih Indonesia’ dalam menangani sampah terutama plastik, akan bekerjasama dengan pemerintah daerah untuk membangun layanan pengumpulan sampah mulai dari tingkat rumah tangga serta fasilitas pemilahan, proses dan daur ulang. Hingga tahun 2023, the Alliance akan membangun 5 Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) dan 4 Stasiun Peralihan Antara (SPA). Pembangunan akan dimulai pertengahan tahun ini sebagai tahap 1 sebanyak 2 TPST yaitu di TPA Talangagung (Kepanjen) dan TPA Paras (Poncokusumo). Dalam mewujudkan program ‘Bersih Indonesia’, the Alliance mengalokasikan anggaran sebesar 29 juta dollar AS. Apabila program ini sudah berjalan sepenuhnya menargetkan akan mengalihkan sampah plastik sebanyak 50 ribu ton per tahun dengan tingkat daur ulang 60%. “Program Bersih Indonesia itu nantinya dapat menyerap 3.000 tenaga kerja,” jelas Jacob. (kid/ari)

Sumber: