Bangunan Pasar Turi III Dibiarkan, Dewan Minta Pemkot Membongkar

Bangunan Pasar Turi III Dibiarkan, Dewan Minta Pemkot Membongkar

SURABAYA -  Bangunan Pasar Turi III yang terbakar tujuh tahun silam hingga sekarang belum juga dibongkar Pemkot Surabaya. Bangunan tersebut dibiarkan mangkrak . Kondisi ini mendapat sorotan  tajam komisi C DPRD Surabaya. Sekretaris komisi C Agung Prasodjo mengatakan, bangunan tersebut sudah seharusnya dibongkar Pemkot Surabaya. Sebab,  sudah  terlalu lama mangkrak pasca kebakaran 2012 silam.  Apalagi tanah seluas 16 ribu meter persegi  yang di atasnya berdiri Pasar Turi III ini adalah aset milik PT KAI. Sedangkan bangunannya milik pemkot. “PT KAI sendiri sudah mengajukan pembongkaran bangunan tersebut kepada pemkot, namun  hingga sekarang belum ada jawaban,” kata politisi Partai Golkar ini. Agung mengakui, meski tinggal puing-puing, namun bangunan ini masih memiliki nilai seperti ada kerangka besi. Maka bangunan itu harus dilelang dan hasilnya masuk ke kas daerah.  Dan lelangnya harus transparan. “Sebenarnya  dalam  simbada  (sistem informasi manajemen barang daerah) sudah dilepas. Seharusnya pemkot legowo untuk membongkarnya, namun karena ada nilainya sehingga mundur,” kata dia. Untuk itu, ia meminta pemkot secepatnya untuk membongkar. Sebab, kalau  terlalu lama tidak dibongkar, tentu akan berdampak terhadap PT KAI.   “Kalau tidak dibongkar ada indikasi pembiaran.  Dan PT KAI bisa menuntut  karena kalau dibiarkan (bangunan, red)  akan merugikam PT KAI yang merupakan  perusahaan  profit,” ulas dia. Dia membeberkan persoalan Pasar Turi III ini tidak hanya melibatkan Pemkot Surabaya  dengan PT KAI, namun juga nasib 700-an pedagang. Maka pemkot juga harus bertanggung jawab dengan nasib pedagang karena ada surat perjanjiannya. “Sedangkan PT KAI kalau membangun pusat perbelanjaan di sana jangan menghilangkan pedagang lama.  Memang yang membangun adalah investor, namun demi kemanusiaan maka pedagang dipersilahkan masuk dulu. Sedangkan sebagian sisa stan bisa dijual ke  luar,” beber  dia. Ketika dikonfirmasi soal rencana pembongkaran bangunan Pasar Turi III, Kabag Layanan Pengadaan dan Pengelolaan Aset Kota Surabaya Noer Oemariyati mengatakan, belum mengetahui perkembangan terbaru soal Pasar Turi III. “Saya belum  mendapatkan laporan. Akan saya cek dulu,” kata dia. Sedangkan  pengurus  Paguyuban  Pasar Turi III Rivai mengungkapkan, sudah tujuh tahun ini pedagang menunggu kelanjutan Pasar Turi III pasca kebakaran. Sayangnya, hingga sekarang belum ada kejelasan. “Ada  dua ratus  pedagang yang nekat berjualan di sekitar Pasar Turi III. Namun kondisinya semakin sepi karena memang tak layak. Pedagang berjualan di sana karena  untuk bertahan hidup. Kalau pedagang besar sudah pindah ke  PGS dan pusat perbelanjaan lainnya,” beber lelaki pedagang petis ini. Dia berharap agar bangunan yang terbakar itu dibongkar untuk dibangun yang baru. Namun yang perlu diperhatikan adalah nasib pedagang.“Kami minta kalau dibongkar, maka pedagang untuk dibuatkan tempat penampungan sementara karena yang ada sekarang ini darurat dan pedagang yang membuat. Selain itu nantinya pedagang juga  bisa masuk dan berjualan di Pasar Turi III yang akan dibangun tersebut,” jelas dia. (udi/dhi)  

Sumber: