Reses, Ajeng Wira Disambati Bansos hingga Banjir
Surabaya, memorandum.co.id – Saat melakukan penjaringan aspirasi atau reses di wilayah Tembok Dukuh, Kecamatan Bubutan, Wakil Ketua Komisi D DPRD Surabaya Ajeng Wira Wati menerima sejumlah keluhan warga. Di antaranya keluhan soal bantuan sosial (bansos). Sistem pendataan sampai pencairan bansos dinilai warga kurang tepat sasaran. Selain itu, warga juga sambat mengenai banjir yang kerap melanda saat hujan. Sholeh salah satunya, yang menjabat sebagai ketua RT 12/RW 10, Kelurahan Tembok Dukuh, Kecamatan Bubutan. Dia mengungkapkan, banyak penerima bansos yang tak tepat sasaran. Masih ada warga yang bukan dari masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) namun menerima bansos. Hal ini menurutnya perlu untuk ditegakkan. “Pendataan bansos ini masih kacau. Seringkali dari pihak kelurahan datang untuk meminta data dari MBR, tapi realisasinya yang menerima bantuan orangnya itu-itu saja, yang mampu justru mendapatkan bantuan. Kita berharap, Mbak Ajeng menindaklanjuti dan memberikan solusi supaya hal itu tidak terjadi lagi," papar Sholeh, Senin (16/5). Hal lain disampaikan oleh Endang, warga RT 12/RW 10. Dia mengeluhkan perihal banjir di wilayahnya yang sering terjadi saat musim hujan menerjang. Menurut Endang, banjir dikarenakan bukan hanya karena faktor hujan, namun ada selokan yang dipenuhi sampah. Mendengar aspirasi tersebut, Ajeng Wira Wati berjanji akan menindaklanjuti. Secepatnya politisi Gerindra ini akan berkoordinasi dengan Pemerintah Kota (pemkot) Surabaya. Selain itu, Ajeng juga akan melakukan pengecekan di lapangan. "Soal pengaduan dari Pak Ketua RT dan Ibu Endang sudah kami catat. Secepatnya akan kami sampaikan ke pemkot dan instansi terkait. Kita minta ini untuk segera ditindaklanjuti secara seksama,” ucap politisi milenial ini. Masalah bansos tersebut, Ajeng menjelaskan bahwa Kementerian Sosial RI sangat memahami kalau warga Surabaya membutuhkan bantuan tersebut. Karena itu, dia juga meminta ketua RT agar tetap melakukan update data MBR. Sebab updating data di mulai dari tingkat RT. “Contoh kalau ada yang meninggal maka harus dilaporkan agar kuotanya terisi dan digantikan dengan MBR lainnya,” pesan Ajeng. Di sela resesnya, tampak hadir menemani Ketua DPC Gerindra Surabaya Sutadi. Di dalam forum, Sutadi meminta warga mengeluarkan seluruh unek-uneknya. Semua keluhan itu, nantinya akan disikapi dengan serius oleh Fraksi Gerindra DPRD Surabaya. “Supaya bisa cepat ditindaklanjuti ke pemkot atau instansi terkait," tandasnya. Sutadi juga menyinggung soal merebaknya penyakit mulut dan kuku (PMK). Politisi senior ini menjelaskan, saat ini pemkot telah menolak distribusi sapi dari daerah yang terjangkiti wabah PMK. Dia meminta masyarakat untuk tidak resah. “Namun demikian, kita meminta pemkot harus mengimbangi dengan stok makanan yang sehat untuk masyarakat,” ujarnya. (bin)
Sumber: