Kadisdik Jatim Minta Sekolah Beri Pendidikan Vokasi dan Kewirausahaan
Surabaya, memorandum.co.id - Tuntutan dunia pendidikan harus bisa berimbang dengan dunia usaha dengan mendorong penggelola sekolah bisa memperluas jaringan. Maka SMA/SMK tidak hanya memberi pelajaran vokasi, tetapi juga kewirausahaan. Hal ini ditegaskan Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur Wahid Wahyudi. Dikatakan Wahid Wahyudi, tugas sekolah mengantarkan siswa apabila siswa lulus ingin bekerja di perusahaan. Maka siswa bisa bekerja secara profesional. Lanjut Wahid Wahyudi, apabila siswa ingin menjadi startup baru atau ingin menjadi wirausahawan baru. Maka harus memiliki ilmu berwirausaha. "Oleh karena itu saya menekankan jangan memberikan pembelajaran vokasi saja, berikan juga pembelajaran kewirausahaan," tegas Wahid yang juga Pj Sekdaprov ini. Mantan Kepala Dinas Perhubungan Jatim menambahkan, apabila siswa melanjutkan ke perguruan tinggi maka harus memiliki pengetahuan akademik yang memungkinkan untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Oleh karena itu, lanjut Wahid, ia menekankan kepada sekolah agar tidak mendidik siswa hanya bermental menjadi karyawan, tapi di jelas siswa untuk bermental menjadi juragan. "Sehingga sekarang ini sudah banyak siswa siswa-siswa SMK kelas 2 kelas 3 yang sudah berpenghasilan. Karena sekarang bekerja itu tidak harus keluar sekolah tidak harus keluar rumah di rumah, di sela-sela waktunya untuk belajar siswa ini bisa berbisnis," terangnya. Menurutnya saat ini juga sudah banyak siswa yang masih berstatus sekolah yang mempunyai kemampuan, misalnya memberikan layanan kecantikan. Jadi siswa memberikan layanan facial di luar jam sekolah. Ada juga yang bisa menyervis motor. Kemudian yang punya keterampilan membuat kue bisa dipasarkan lewat media sosial dan toko-toko online. "Sehingga sebuah mimpi saya, kalau lulusan sekolah menengah baik SMA SMK maupun SLB itu sudah mampu berwirausaha. Maka dia mampu menghidupi dirinya sendiri, mampu membayar kuliahnya ini yang yang menjadi angan saya," ungkapnya.(day)
Sumber: