Puluhan Remaja Gagal Perang Sarung di Ngagel Jaya Selatan

Puluhan Remaja Gagal Perang Sarung di Ngagel Jaya Selatan

Surabaya, memorandum.co.id - Tawuran menggunakan sarung yang dilipat sedemikian rupa jadi fenomena Ramadan beberapa tahun terakhir. Pelakunya tidak lain adalah pemuda yang berusia belasan tahun. Seperti yang terjadi di Jalan Ngagel Jaya Selatan, Sabtu (2/4) malam kemarin. Bermodal sarung, puluhan remaja dari dua kelompok sudah siap mengadu kekuatan di depan Kafe de Javu. Untungnya, polisi yang menerima laporan dari pengguna jalan dan warga sekitar sigap mendatangi lokasi itu. Mengetahui polisi datang, sontak puluhan remaja itu semburat. Sayang, ada beberapa dari mereka malah lari ke arah gang buntu. Alhasil, mereka yang tertangkap digiring ke Polsek Gubeng untuk proses pendataan. "Ada kurang lebih 20 pemuda yang telah kami amankan untuk dimintai keterangan dan data. Mereka sempat lari namun ke dalam gang buntu," kata Kapolsek Gubeng Kompol Sodiq Effendi, Minggu (3/4)siang. Sodiq menyebut, usai dilakukan pendataan anak-anak itu akan dipulangkan. Namun, harus dengan pendampingan dari orang tua masing-masing. Pihaknya juga sudah menghubungi orang tua untuk diberikan pengarahan agar tak terulang kembali. "Sudah saya panggil dari pihak orang tua masing-masing, untuk membuat surat pernyataan, supaya tidak melakukan perbuatan yang membahayakan bagi keselamatan anak itu sendiri maupun orang lain," tandas dia. Meski tak membahayakan karena senjata terbuat dari sarung, Sodiq menyebut jika aksi tawuran itu justru membahayakan para pengguna jalan dan anak itu sendiri. Sebab, tawuran dilakukan di tengah jalan. "Membahayakan, karena berada di jalan dan membuat gaduh," pungkas dia.(fdn)

Sumber: