Hasil Visum Keluar, Polisi Bakal Periksa Oknum Satpol PP

Hasil Visum Keluar, Polisi Bakal Periksa Oknum Satpol PP

Surabaya, memorandum.co.id - Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Surabaya gerak cepat untuk segera menuntaskan kasus dugaan persetubuhan. Perbuatan bejat itu, dilakukan oleh oknum anggota Satpol PP berinisial KTB terhadap DP (25), pemandu lagu di kamar ganti tempat karaoke di daerah Kalirungkut pada Sabtu (26/3). Kasus persetubuhan ini segera dituntaskan polisi menyusul sudah keluarnya hasil visum dari Rumah Sakit (RS) Soewandi Tambakrejo.  "Hasil visum sudah keluar," ungkap Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Mirzal Maulana melalui Kasubnit PPA, Ipda Tri Wulandari, Rabu (30/3). Namun, pihaknya belum mau mengungkapkan detail hasil visum korban dikarenakan masih dalam proses penyelidikan. Apakah ada luka lebam atau sperma pada alat vitalnya. "Hasil visum tidak boleh diberitahukan kepada publik karena masuk rana penyidikan" jelas Tri. Yang pasti, sambung Tri, setelah hasil visum keluar, secepatnya terlapor KTB akan dipanggil untuk diperiksa ke Mapolrestabes Surabaya. "Akan dipanggil secepatnya dan diperiksa," kata dia. Sejauh ini, anggota PPA masih tahap melengkapi bukti-bukti dan memeriksa tiga saksi, antara lain korban, office boy (OB), dan menyita rekaman close circuit television (CCTV) dan manajer tempat karaoke terkait dugaan persetubuhan. Apakah tidak takut terlapor akan melarikan diri? Tri menjawab pihaknya sudah berusaha sekuat tenaga agar secepatnya kasus ini selesai. "Biarkan kami bekerja dulu. Nanti setelah semuanya terbukti terlapor pasti akan dipanggil untuk kami periksa," kata Tri. Seperti yang diberitakan sebelumnya, kakak DP, Sukarjo membeberkan, bahwa adiknya sudah menjalani visum di Rumah Sakit (RS) Soewandi, Jalan Tambak Rejo pada Minggu (27/3). Meski demikian dia tidak mengetahui hasilnya. Namun, sambung Sukarjo, bahwa korban sempat bertanya kepada dokter yang memeriksanya terkait hasil visum jika terdapat luka lebam dan sperma di alat vital. "Kata adik saya saat tanya ke dokter terdapat luka lebam dan sperma di alat vital," bebernya. Untuk membuktikan adanya tindak perkosaan? Sukarjo mengungkapkan, adiknya tidak mengetahui pasti saat perkosaan terjadi karena kondisi mabuk. Bahkan, kondisi baju dan celana dalam dalam kondisi terpakai. Hanya saja, adiknya melihat ada sperma dan luka lebam di kemaluan. Selain itu juga berdasarkan bukti rekaman CCTV yang terpasang di tempat karaoke dan merekam dua kali terlapor berinisial KTB masuk ke kamar ganti. (rio)

Sumber: