Guru Besar UMM: Peternak Berbahagia Meski Pendapatan Kecil

Guru Besar UMM: Peternak Berbahagia Meski Pendapatan Kecil

Malang, memorandum.co.id - Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kembali mengukuhkan guru besar baru di DOM UMM, Rabu (23/03/2022). Dan kali ini adalah Prof Dr Ir Sutawi MP, dari fakultas pertanian dan peternakan, program studi peternakan. Dalam orasinya, ia menyebut bahwa dalam penelitiannya menemukan para peternak yang berbahagia. Meskipun, tidak banyak atau kecil dari sisi pendapatan. Menurutnya, banyak faktor yang menjadi indikator kebahagiaan. "Ya, ternyata meskipun pendapatan kecil, namun tetap bisa bahagia. Karena itu, saya meneliti kebahagiaan diri sisi yang lain. Namun demikian, tidak cukup sampai di situ, ada 19 faktor. Pendapatan secara ekonomi yang cukup, juga akan memberikan faktor kebahagiaan yang lain. Mulai pendidikan, kesehatan, kecukupan perumahan dan lainya," terang Prof Sutawi ditemui usai dikukuhkan menjadi guru besar. Kebahagiaan dari sisi yang lain itu, lanjut Prof Sutawi adalah kebebasan waktu. Peternak bisa bercengkerama dengan keluarga, berada di tengah tengah orang orang tercinta. Dengan begitu, kondisi kebersamaan dan kebahagiaan jadi terasa. "Yang sudah saya publikasikan, pada peternak ayam telur dan sapi perah. Untuk ayam pedaging dan sapi potong, masih dalam proses. Salah satu temuan kebahagiaan, adalah saat bersama keluarga, kondisi keamanan dan nyaman," lanjutnya. Namun selain itu, temuan lain, para paternak juga mengharapkan adanya teknologi dari kearifan lokal. Teknologi yang bisa dilaksanakan peternak secara sederhana atau dengan istilah Kedaulatan Tekhnologi. "Untuk sapi potong, mbok ya gak usah ada impor sapi. Cukup datang membuat meat estate di Kalimantan dengan tekhnologi sapi sawit misalnya. Sementara untuk sapi petelur, perlu ada corn estate untuk produksi jagung. Sehingga, kejadian jagung sulit dan mahal bisa diatasi. Stabilitas harga, juga sangat penting bagi peternak," lanjutnya. Dari pantauan di lapangan, konsep dan desain penggung, berbeda dari biasanya. Suasana diciptakan unik ala cow boy. Lengkap dengan cangkul, sepatu proyek hingga roda dokar. Tidak hanya itu, semua penitia mengenakan topi cow boy. (edr)

Sumber: