Gubernur Tingkatkan Daya Saing Demi Kesejahteraan Rakyat

Gubernur Tingkatkan Daya Saing Demi Kesejahteraan Rakyat

SURABAYA - Rendahnya daya saing suatu bangsa hingga lemahnya SDM selama ini menjadi pemikiran serius Gubernur Soekarwo. Pria yang karib disapa Pakde Karwo itu juga berpikir tentang korelasi peningkatan produktivitas memposisikan kualitas sumber daya manusia sebagai faktor yang sangat penting. Karena dengan penguatan sumber daya manusia, diharapkan dapat mendongkrak produktivitas dan berimplikasi pada daya saing suatu bangsa. Itu semua telah dibuktikan Pakde Karwo, melalui penguatan pendidikan vokasi untuk melahirkan SDM yang berkualitas sesuai tuntutan industri. Pada akhirnya, konsepsi ini berjalan linier dengan upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hal ini juga selaras dengan amanat Undang-undang untuk mengupayakan kesejahteraan rakyat melalui pendidikan. “Dalam tataran konsep teoritis maupun praktis, Pak Gubernur telah berhasil melaksanakan pendidikan vokasi untuk penguatan daya saing. Efek positifnya juga berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi, menekan angka pengangguran dan memperkecil angka kemiskinan,” tutur Kepala Biro Kesejahteraan (Kesos) Sosial Setdaprov Jatim Dr Hudiyono. Model kebijakan ini, lanjut Hudiyono, harus disambut dengan langkah-langkah konkrit dalam implementasinya. Di antaranya melalui link and match pendidikan vokasi dengan industri. Dalam hal ini, gubernur telah memaparkan tentang tiga prinsip utama, yakni vokasional, edukasi dan training. Untuk mengoptimalkannya, diperlukan dukungan berbagai OPD di bawah naungan Pemprov yang saling terkait. Karena itu, diperlukan semacam majelis atau komite bersama yang berisi akademisi, praktisi dan pemerintah lintas sektoral untuk mendukung revitalisasi SMK. “Biro Kesos akan merumuskan komite bersama itu untuk mendukung konsep Pak Gubernur terkait penguatan sumber daya manusia yang berkualitas dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tutur Hudiyono. Untuk mencapai itu, Hudiyono mengaku Gubernur telah menggencarkan program link and match pendidikan vokasi dengan dunia industri. Secara praktis, hal itu dilakukan dengan penyelarasan kurikulum pendidikan dengan kebutuhan industri, pemagangan di industri, dan faktor-faktor lain yang mendukung. Seperti sarana-prasarana, pendanaan, maupun sistem pembelajaran. “Gelar kehormatan yang melekat pada Gubernur Jatim menjadi tanda keberhasilan Gubernur dalam meningkatkan daya saing melalui pendidikan vokasi, atau penguatan skill SDM dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat,” pungkas Hudiyono. (yok/tyo)

Sumber: