Kasus Covid-19 Meningkat, Sebaran Terbanyak di Kecamatan Jombang Kota

Kasus Covid-19 Meningkat, Sebaran Terbanyak di Kecamatan Jombang Kota

Jombang, memorandum.co.id - Menginjak bulan Februari ini kasus Covid-19 di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, semakin meningkat. Namun, kasus Covid-19 saat ini berbeda dengan varian Delta pada 2021 lalu. Jika melihat dari capaian vaksinasi di Kabupaten Jombang, untuk dosis pertama 98 persen, dosis kedua 78 persen, dan yang booster masih sekitar 45 persen. Sedangkan untuk vaksinasi anak 6-11 tahun menurut data Dinkes Provinsi Jawa Timur per 13 Februari, dosis pertama 78.43 persen dan dosis kedua sebanyak 47,08 persen. Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Jombang, Budi Winarno menjelaskan, memang penyebaran virus Covid-19 saat ini sangat cepat. Dan sebaran yang paling banyak saat ini di Kecamatan Jombang Kota. "Karena jumlah penduduk di Kecamatan Jombang ini kan lebih banyak dibanding kecamatan yang lain, lalu mobilitas tinggi. Nah ini agar masyarakat untuk menerapkan prokes ketat," jelasnya, saat ditemui di kantor Kominfo, Jalan Pattimura, Jombang, Senin (14/2/2022). Budi memaparkan, untuk kasus aktif Covid-19 total sebanyak 430. Dirawat di rumah sakit 139 orang, yang mana diantaranya 35 orang dirawat di rumah sakit luar Kabupaten Jombang. "Di RSK Mojowarno 12 orang, RSUD Jombang 36 orang, RSUD Ploso 18, RSI 8 orang, RS Dr Moedjito 4 orang, RSNU 10 orang, RS Pelengkap 12 orang, RS UNIPDU 2 orang, dan RS Muhammadiyah 2 orang. Isoman 291 orang," paparnya. Budi mengimbau, seluruh masyarakat saat ini harus melakukan prokes secara ketat. Dan kepada anak-anak sekolah juga melaksanakan prokes secara ketat. "Orangtua harus memantau putra-putrinya, jika ada gejala seperti batuk, pilek ataupun panas, segera diperiksakan. Itu yang paling penting untuk saat ini," imbaunya. Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Jombang, drg Budi Nugroho mengatakan, bahwa kasus Covid-19 saat ini penularannya sangat cepat. Dan pihaknya menyiapkan isoter di Puskesmas "Ada 14 Puskesmas itu untuk isolasi terpusat diperuntukkan untuk kasus-kasus yang rentan yang ada gejala, yang OTG lah. Sedangkan pasien Covid-19 katagori sedang dan berat harus tetap dirawat di rumah sakit," katanya, saat ditemui usai hearing dengan Komisi C. Menurut Budi, namun hingga saat ini masih belum ada pasien Covid-19 yang menjalani isolasi di Puskesmas tersebut. "Ya (masih kosong), karena memang belum dikatagorikan harus masuk ke sana," ujarnya. Kemudian Direktur Rumah Sakit' Umum Daerah (RSUD) Ploso, Jombang, dr Achmad Iskandar Dzulqornain mengungkapkan, pada Februari per Minggu, (13/2), terdapat 12 orang pasien Covid-19 dirawat di RSUD Ploso. "Jadi ada 9 yang lama, kemudian masuk tiga yang baru berarti kan 12. Baru Januari 2022 akhir saat itu masuk 1, kemudian tambah lagi 1, dan terakhir-terakhir ini naik," ungkapnya. Iskandar menjelaskan, pada periode dua minggu terakhir ini memang terjadi kenaikan angka pasien Covid-19 di RSUD Ploso, Jombang. Sebagian besar pasien saat awal masuk ke rumah sakit bukan karena keluhan Covid-19. Rata-rata diketahui positif Covid-19 setelah menjalani skrining. "Nemunya rata-rata dari situ. Jadi orang bersalin, setelah di skrining ternyata positif, otomatis harus dilayani sebagai pasien Covid-19. Dan untuk tempat tidur kita menyiapkan 36 bed," pungkasnya. (yus)

Sumber: