Proyek Rusun Gunung Anyar Mangkrak, Jangan Salahkan Warga

Proyek Rusun Gunung Anyar Mangkrak, Jangan Salahkan Warga

SURABAYA - Permukiman warga RW 04 Gunung Anyar, kelurahan/kecamatan Gunung Anyar menepis keras tuduhan Pemkot Surabaya kalau warga menghambat proyek pembangunan rusun Gunung Anyar tersebut. "Agar semua terang benderang, kami minta satuan kerja (satker) Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKPCKTR) Surabaya turun ke lokasi proyek rusun Gunung Anyar. Saya ingin tahu jawaban dari mereka yang sebenarnya. Warga mana yang dituduh menghambat proyek rusun tersebut. Sebab, selama ini warga tidak pernah ada upaya menghentikan proyek tersebut,"kata Ketua RW 04 Prawoto kepada Memorandum di lokasi proyek rusun Gunung Anyar, Kamis (3/10). Prawoto menegaskan, warga permukiman jangan dijadikan kambing hitam molornya pembangunan rusun Gunung Anyar. Padahal, lambannya proyek tersebut diduga karena salah perhitungan pelaksanaan dari kontraktor, PT Penamas Rashata Prisma. “Kami tegaskan lagi, agar dinas terkait menyebutkan warga RT/RW mana dan siapa saja yang dibilang menghambat proyek rusun tersebut di hadapan warga. Kami minta orang-orang dinas jangan asal ngomong kosong, turun saja ke lapangan sini," tegas dia. Lebih jauh, Prawoto mengungkapkan, kontraktor yang mengerjakan proyek Pemkot Surabaya di wilayah Gunung Anyar, baik rusun maupun sekolahan, rata-rata nakal. Di antaranya, proyek pembangunan rusun Gunung Anyar. Kontraktor tidak pernah bersikap baik atau berkomunikasi dengan warga di sekitar area rusun tersebut. "Masak, selama ini warga hanya diberi janji-janji oleh kontraktor yang tidak pernah ada realisasinya. Bahkan, sudah seminggu ini warga menagih janji, tapi pihak kontraktor sudah tidak bisa dihubungi melalui HP-nya. Ini kan sudah tidak benar,"ungkap dia. Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Gunung Anyar Tambak H Mat Safi'i menambahkan, dirinya sudah berupaya memperjuangkan keluhan warga terhadap dampak pembangunan rusun Gunung Anyar. Bahkan, warga juga pernah dijanjikan bahwa kontraktor akan membangunkan gedung LPMK dan gedung karang taruna. “Yang jelas, kami serahkan ke warga kembali. Sebab, kami sebelumnya sudah diberi kesempatan memperjuangkan persoalan warga ke pihak kontraktor. Saya sesalkan pimpro proyeknya yang sejak awal pembangunan hingga sekarang jauh dari bunga-bunga janjinya kepada warga, namun kenyataannya nol,” ungkap dia. Lebih jauh, Mat Safi'i mengaku prihatin melihat kondisi belasan pekerja yang dipekerjakan PT Penamas Rashata Prisma di proyek pembangunan rusun Gunung Anyar. Termasuk lima warga Gunung Anyar Tambak yang bekerja di proyek tersebut juga belum gajian dua bulan lebih. “Saya merasa iba melihat kondisi teman-teman tersebut. Beberapa kali kami memberikan bantuan makanan dan minuman kepada para pekerja di sini. Bahkan, saya melihat beberapa pekerja mau pulang kampung masih nunggu gajian. Sebab, mereka tidak punya biaya untuk pulang,”jelas dia. Mat Safi’i berharap satker DPRKPCKTR Surabaya turun ke lokasi untuk menyelesaikan persoalan warga terdampak dengan PT Penamas Rashata Prisma. “Seharusnya dinas cipta karya segera turun untuk menyelesaikan keresahan warga dengan kontraktor rusun tersebut. Sebab, sudah beberapa hari ini di lokasi proyek tidak ada kegiatan. Mungkin telah ditinggalkan oleh kontraktor. Terus bagaimana nasib para pekerja dan warga kalau dibiarkan seperti itu,” tegas dia. Upaya Memorandum konfirmasi ke pimpinan proyek di lokasi, lagi-lagi tak berhasil.“Maaf pimpro proyek maupun kontraktor PT Penamas Rashata Prisma tidak ada di lokasi. Mereka sudah tiga hari ini tidak datang ke sini. Saya tidak bisa memastikan kapan mereka datang ke sini lagi,” kata Diki, petugas keamanan proyek pembangunan rusun Gunung Anyar. Kabid Perumahan dan Kawasan Permukiman Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKPCKTR) Kota Surabaya Mochamad Taufik Siswanto menyatakan, pihaknya siap menemui warga bersama kontraktor. Ia menambahkan dulu memang ada warga yang tidak setuju jalan kampungnya dilewati kendaraan proyek, namun sudah tidak ada masalah. Justru keterlambatan proyek rusun karena kontraktor lambat. "Sekarang yang lambat itu kontraktornya," kata dia. (why/udi/be)

Sumber: