Sebulan Hilang, Jasad Warga Jatigono Ditemukan di Jurang Piket Nol
Lumajang, Memorandum.co.id - Setelah satu bulan lebih hilang, Sulastro (30), warga asal Desa Jatigono Kecamatan Kunir ditemukan tewas di jurang Piket Nol tepatnya atas Jembatan perak KM 57 Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Sabtu (8/1/2022). Pada saat ditemukan kondisi jasad sudah sudah rusak. Plh Kapolsek Pronojiwo, Ipda Mohammad Kasirin menjelaskan, penemuan mayat tersebut berawal dari adanya laporan pihak keluarga kepada petugas Polsek Pronojiwo yang diteruskan ke polsek Candipuro pada, Kamis (6/1) lalu. Menurut informasi keluarga kepada petugas, warga yang bernama Sulastro berangkat dari rumahnya di Jatigono kunir menuju pakissaji Kabupaten Malang melalui jalur selatan Piket Nol pada sabtu (4/12/2021) dini hari. “Korban saat itu sempat melakukan kontak dengan istrinya dan mengatakan mampir kerumah temannya yang ada di piket nol. Bahkan korban sekitar pukul 13.30 masih sempat berkomunikasi dengan pihak istrinya yang ada dimalang, namun setelah itu kontak terputus karena sore harinya terjadi Erupsi Gunung Semeru (4/12/2021) lalu,” jelas Kasirin. Dari laporan itulah petugas bersama relawan dan warga mulai menyisir lokasi yang diduga terakhir kalinya korban berkomunikasi dengan keluarganya. Hari pertama pencarian (jumat.red) warga dan relawan berhasil menemukan 1 unit sepeda motor vixion warna merah area disekitar jurang piket nol yang berkedalaman kurang lebih 50 meter dari jalan raya. “pada jumat sore (7/1) kemarin, kami mendapat laporan ada penemuan sepeda motor vixion warna merah di jurang berkedalaman 50 meter lebih. Tak hanya itu di lokasi tersebut juga ditemukan KTP, HP uang dan barang barang lainnya yang diduga milik korban” jelasnya Karena kondisi cuaca serta situasi tidak memungkinkan dan malam, akhirnya petugas dibantu warga dan relawan penghentikan pencarian korban untuk dilanjutkan esok hari. Pada hari berikutnya (sabtu, 8/1) pencarian pun dilanjutkan dengan menyisir area sekitar dimana sebelumnya ditemukan motor dan barang barang yang diduga milik korban. Usaha tersebut membuahkan hasil, tak seberapa lama akhirnya relawan dan warga menemukan jasad yang sudah dalam kondisi rusak. Kasirin menjelasakan dugaan korban tewas karena jatuh ke jurang, karena kemungkinan pada saat akan melanjutkan perjalanan menuju malang terjadi erupsi Gunung Semeru yang menyebabkan kondisi jalan yang dilalui korban menjadi gelap karena hujan abu vulkanik disertai air. “ jasad sudah kami evakuasi dan kami bawa ke Puskesmas Pronojiwo, setelah melalui identifikasi oleh pihak keluarganya, jenazah kami serahkan untuk dimakamkan ”pungkasnya (Ani)
Sumber: