Ketua Komisi D Sebut Upaya Pembangunan Infrastruktur Pemkab Untuk Menuju Bojonegoro Maju

Ketua Komisi D Sebut Upaya Pembangunan Infrastruktur Pemkab Untuk Menuju Bojonegoro Maju

Bojonegoro, memorandum.co.id - Memasuki tahun ketiga kepemimpinan Bupati Bojonegoro, Anna Mu'awanah dan Wakil Bupati Budi Irawanto, banyak sorotan publik. Hal itu menjadi dinamika perjalanan Bupati wanita pertama di Bojonegoro dalam upaya mengentaskan kesenjangan pembangunan antara desa dan kota (pembangunan insfrastruktur).Termasuk wilayah terisolir atau pun terpencil. Ketua Komisi D DPRD Bojonegoro, Abdullah Umar, berpendapat jika Pemkab Bojonegoro telah berhasil membuat perubahan salah satunya infrastruktur jalan. Ada 64 titik jalan cor dengan panjang 190 kilometer (km) pada 2019. Lalu tahun 2020 membangun 136 km, dilanjut sepanjang 114 km, dan tahun ini (2021) ada 190 km. Total selama kurang lebih 3 tahun ini Pemkab berhasil membangun jalan poros utama kecamatan sepanjang 440 km jalan cor di Kabupaten Bojonegoro. Adanya pro dan kontra dalam pelaksanaan pembangunan di sebuah daerah adalah hal yang lumrah, karena sangat terkait dengan kehidupan masyarakat sekitar. "Menurut saya, dalam membangun sesuatu, terutama ada kaitannya dengan infrastruktur pasti ada kurang juga ada lebihnya, ini yang terus kami kawal," terang Sekretaris DPC PKB Bojonegoro ini. Namun, kondisi dinamika di masyarakat sekarang ini diharapkan tidak mengganggu kinerja eksekutif yang telah menjadikan pembangunan infrastruktur sebagai fokus utama. Dengan kekuatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) kurang lebih sebesar Rp6 triliun, sudah seharusnya pembangunan infrastuktur diutamakan. Umar menegaskan, jika infrastruktur dan kondisi ekonomi selalu berjalan berdampingan. Banyak dampak positif yang dirasakan masyarakat Bojonegoro dengan adanya pembangunan infrastruktur terlebih dimasa Pandemi Covid-19, dimana banyak sekali karyawan atau pekerja yang dirumahkan. "Ada banyak tenaga kerja dari lokal Bojonegoro yang diberdayakan saat mengerjalan jalan dan jembatan, juga pekerjaan fisik lainnya," tandasnya. Data yang didapat dari Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Penataan Ruang menyebutkan, tahun 2021 telah mengalokasikan anggaran untuk proyek peningkatan jalan dengan kontruksi cor beton sepanjang kurang lebih 189,8 Km dengan pagu anggaran Rp970,95 miliar yang terbagi 63 paket pekerjaan yang tersebar di seluruh wilayah Bojonegoro. Umar menambahkan, jika pekerjaan fisik sekarang ini tentu memberi kesempatan bagi pengusaha, suplier, dan masyarakat luas untuk terlibat. Sebab, selain keterlibatan mereka dalam pekerjaan, juga adanya peningkatan infrastruktur tentu dapat mengakselerasi pertumbuhan ekonomi termasuk bagi daerah terpencil juga terisolasi. "Masyarakat kini mudah untuk menjual hasil pertaniannya, mudah menuju pasar untuk berdagang, mudah mengakses ke sekolah, menuju puskemas atau rumah sakit, dan masih banyak lagi," ujarnya, Besarnya manfaat pembangunan infrastruktur di Bojonegoro menurut Umar ini masih membuat beberapa orang melakukan kritikan. Hal itu dianggap wajar, dan bisa menjadi masukan Pemkab Bojonegoro untuk berhati-hati dan tetap mengutamakan mutu serta kualitas bangunan. Pada akhirnya, Umar menyatakan, jika melalui percepatan pembangunan infrastruktur secara lebih merata di seluruh Kabupaten Bojonegoro nantinya berharap dapat tercipta konektivitas yang kuat desa, menurunkan biaya logistik, "meningkatkan kualitas hidup masyarakat, dan bermuara pada peningkatan daya saing dan stimulus pertumbuhan ekonomi guna mencapai Bojonegoro produktif dan energik," harapnya. (top/har/gus)

Sumber: