BMKG: Hujan Deras dan Angin karena Fenomena Awan Cumulonimbus
Surabaya, memorandum.co.id - Prakirawan BMKG Maritim Perak Ady Hermanto mengatakan, bahwa curah hujan hujan tinggi disertai angin dan petir diperkirakan terjadi hingga Januari-Februari. Masyarakat Surabaya diimbau waspada untuk fenomena alam ini. Ady mengatakan, memang untuk Desember ini memasuki musim penghujan. Ditambah lagi adanya daerah konvergensi di sekitar Laut Jawa yang menambah pertumbuhan awan hujan cukup signifikan terutama di wilayah Surabaya dan sekitarnya. "Jadi memang angin kencang ini dari awan cumulonimbus yang memang banyak terjadi pada musim-musim penghujan seperti sekarang," kata Ady, Senin (27/12/2021). Ady menjelaskan, awan cumulonimbus adalah jenis awan cumulus yang terkait dengan badai petir dan hujan lebat. Awan itu berbentuk seperti bunga kol yang berwarna abu-abu gelap. “Karena memang selain angin kencang ada potensi petir," jelasnya. Dengan adanya fenomena itu, pihaknya mengimbau masyarakat yang beraktivitas di daratan supaya lebih waspada. “Jika ada hujan deras untuk berteduh dibangunan kokoh, hindari baliho besar, dan pepohonan,” ujarnya. Sedangkan untuk masyarakat nelayan pihaknya menyarankan untuk memperhatikan cuaca sebelum melaut. "Bisa dilihat cuaca, kalau ada kumpulan awan-awan gelap lebih baik untuk ditunda dulu melautnya,” tandas Ady. Menurut Ady, fenomena musim penghujan diprediksi sekitar Maret dan April. Sedangkan puncak musim hujannya terjadi sekitar Januari atau Februari. “Intensitas hujannya terjadi siang dan sore hari saat masyarakat sedang beraktivitas, entah itu saat pulang kerja atau sebagainya,” pungkasnya. (alf/fer)
Sumber: