Harga Cabai di Pasar Surabaya Semakin Pedas, Naik 200 Persen

Harga Cabai di Pasar Surabaya Semakin Pedas, Naik 200 Persen

Surabaya, memorandum.co.id - Menjelang Natal dan tahun baru (Nataru), harga cabai rawit, cabai merah besar, maupun cabai merah keriting di beberapa pasar di Kota Surabaya kian pedas. Diungkapkan Doni, pedagang di Pasar Pabean bahwa harga komoditi cabai fluktuatif cenderung mulai merangkak naik sejak November akhir 2021. "Cabai rawit sekarang Rp 40 sampai Rp 45 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp 12 ribu per kilogram. Kalau harga 1 kilogram cabai merah naik dari Rp 12 ribu menjadi Rp 30 ribu," tuturnya, Minggu (12/12/2021). Faktor cuaca disebut menjadi salah satu penyebab kenaikan harga. Musim hujan mengakibatkan keterlambatan jadwal panen di daerah distributor, seperti Madura, Probolinggo, dan Lamongan. Sebagai pedagang, Doni mengaku pusing atas lonjakan harga cabai yang meningkat 200 persen ini. Pasalnya, banyak pembeli langganannya yang protes. "Harga cabai rawit sama cabai merah yang naik ini bikin kita pusing, pembeli banyak yang protes," tuturnya. Menurutnya, harga cabai yang meroket ini disebabkan oleh menipisnya persediaan cabai. "Karena pada musim hujan, tanaman cabai sangat rentan terserang penyakit seperti jamur. Hal itu kemudian yang membuat cabai cepat membusuk," tuntasnya. Berpindah ke Pasar Genteng, kenaikan hargai cabai rawit juga tidak berbeda jauh. Penuturan Suhartini, pedagang cabai di Pasar Genteng, lonjakan harga cabai rawit ini membuatnya enggan memasok lebih banyak cabai untuk dijual kembali. "Biasanya sehari kita kulak 50 kilo cabai rawit per hari. Berhubung harga naik ya sekarang hanya berani kulak 30 kilo saja," beber Suhartini. Adapun di tempatnya, untuk cabai rawit 1 kg berkisar 45 ribu sampai 50 ribu. Sementara cabai merah juga naik menjadi Rp 35 ribu per 1 kg dari harga sebelumnya Rp 15 ribu. (mg3)

Sumber: