Musdes Kedua Plandaan Setujui Pembangunan Kolam Renang Dilanjutkan

Musdes Kedua Plandaan Setujui Pembangunan Kolam Renang Dilanjutkan

Tulungagung, memorandum.co.id - Pemerintah Desa Plandaan, Kecamatan Kedungwaru menggelar musyawarah desa (musdes) tahap dua, membahas progres pembangunan kolam renang sebagai ikon desa pada Sabtu (4/12/2021) malam. Musdes itu dihadiri Camat Kedungwaru Hari Prasetijo dan segenap stakeholder. Juga melibatkan BPD, LPM, RT, RW, tokoh masyarakat, tokoh agama, komite sekolah, dan perwakilan pemuda. Hasilnya seluruh peserta musdes kompak mendukung pemerintah desa melanjutkan pembangunan kolam renang menjadi ikon wisata desa. Sekaligus melanjutkan pengajuan re-grouping merger SDN 2 Plandaan ke SDN 1 Plandaan. Sebab beberapa tahun terakhir, sedikit sekali wali murid yang berminat menyekolahkan anaknya ke SDN 2 Plandaan. Kepala Desa Plandaan Fauzi Surahmad mengatakan, musdes kedua ini merupakan lanjutan musdes pertama setahun lalu, sebagai upaya pemdes mengklarifikasi pemberitaan yang ramai di medsos, yang menyebut pembangunan kolam renang di sekitar gedung SDN 2 Plandaan dianggap ngawur. "Bahasa miring yang mencuat di medsos menjustis Pemdes Plandaan sangat tidak beralasan dan tidak mendasar. Makanya dalam musdes ini kita sampaikan kepada masyarakat agar tidak salah paham, dan kita tanggapi secara normatif. Yang terpenting kita melaksanakan program ini sesuai aturan," terang Fauji, Minggu (5/12/2021). Menurut Kades Fauzi pembangunan kolam renang sudah sesuai aturan. Yaitu dibangun di atas tanah desa yang syah, melalui tahapan dan kajian yang tidak ngawur. Hal itu dibuktikan adanya leter C desa. Dan pembangunan kolam renang diawali dengan musdes pada 29 Juni 2020, yang juga melibatkan seluruh lembaga pemerintah desa dan para stakeholder. Fauzi menambahkan, hasil musdes terbukti, masyarakat masih tetap komitmen seperti keputusan awal. Semua kompak mendukung pembangunan kolam renang, dan mendorong pemdes melanjutkan permohonan re-grouping SDN 2 Plandaan, yang sudah diajukan kepada Dispendikpora Kabupaten Tulungagung setahun lalu. Plandaan, kata Fauzi, adalah desa kecil dengan PAD yang minim. Maka dari itu pemdes bersama lembaga desa dan segenap stakeholder berkomitmen, terus berupaya menggali potensi yang ada dalam upaya meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakatnya. "Kami berharap dengan terbangunnya kolam renang ini, nantinya PAD Plandaan bisa bertambah, sehingga bisa untuk meningkatan ekonomi masyarakat dari segala sektor termasuk bidang pendidikan," paparnya. Terpisah, Camat Kedungwaru Hari Prasetijo menyampaikan, adanya pembangunan kolam renang di Desa Plandaan sudah menemui titik terang. Yaitu adanya koordinasi yang dilakukan dengan pihak dispendikpora. "Alhamdulillah dari dinas sudah memberikan klarifikasi dan permohonan maaf atas kekeliruan dalam memberikan statement kemarin," terang Hari Prasetijo. Pihaknya melanjutkan, dalam musdes ke dua terbukti masyarakat semuanya kompak memberi dukungan dan saling menguatkan, bahwa pembangunan kolam renang ini betul-betul didukung oleh seluruh warga masyarakat Desa Plandaan. "Kami apresiasi kepada pak kades atas upayanya mengumpulkan seluruh stakeholder yang ada. Mulai dari BPD, LPM, RT, RW, tomas dan toga semua bersatu padu komitmen melanjutkan proses pembangunan yang manfaatnya untuk peningkatan PAD," ucap camat. Untuk memastikan legalitas pembangunan kolam renang tersebut, Camat Hari Prasetijo juga melakukan klarifikasi komunikasi ke dinas terkait. "Kami komunikasikan juga ke pihak BPKAD yang telah melakukan pencatatan aset pemerintah. Ternyata tanah yang tempati bangunan gedung SDN 2 Plandaan tercatat sebagai aset desa. Maka kesimpulannya, pembangunan kolam sudah dilakukan kajian secara benar," tutur dia. Hari Prasetijo berharap, informasi seperti ini disampaikan dengan benar melalui sumber berkompeten, sehingga tidak menimbulkan fitnah dan salah tafsir di masyarakat. Sementara Ketua BPD Plandaan, Istiqomah sangat mendukung re-grouping SDN 2 Plandaan. Karena sekolah yang tidak memenuhi kapasitas, dua lembaga digabungkan menjadi satu dalam rangka efisiensi anggaran pendidikan, dan efektivitasnya untuk peningkatan mutu pendidikan. "Menyinggung pemberitaan di medsos pemerintah Desa Plandaan tidak peduli pendidikan, justru pemdes sangat memperhatikan. Karena secara histori Plandaan memiliki SDN 1, yang menghasilkan siswa dengan kelulusan berkwalitas sangat bagus. Keinginan kami yang juga peduli pendidikan, supaya nanti ketika anak- anak bersatu di SDN 1 ada semangat untuk bersaing secara sehat. Kemudian bisa bersosialisasi secara lebih luas, sehingga wawasannya jauh lebih besar," pungkas Istiqomah. (kin/mad/fer)

Sumber: