Demokrat Siapkan Ahok Perempuan Tarung di Pilwali 2020

Demokrat Siapkan Ahok Perempuan Tarung di Pilwali 2020

SURABAYA - Hanya  bermodal empat kursi di DPRD Surabaya,  DPC Partai Demokrat Surabaya tahu diri.  Hingga kini belum ada proses penjaringan siapa  yang bakal diusung untuk menjadi calon wali kota (cawali) pada Pilwali 2020. Namun, belakangan ini muncul nama Herlina Harsono Njoto, sebagai kader yang digadang-gadang menjadi calon pengganti  Wali Kota  Tri Rismaharini. Sekretaris DPC Partai Demokrat Surabaya Dedy Prasetyo mengatakan, kapasitas dan kemampuan personal tetap menjadi pertimbangan partai dalam mengusung calon wali kota."Herlina secara personal memiliki kemampuan untuk menjadi Wali Kota Surabaya, selain mewakili pemilih milenial secara organisasi dia sudah mampuni,”tegas Dedy. Untuk itu, lanjut Dedy,  DPC masih menunggu arahan dari DPD dan DPP Demokrat untuk menjalin komunikasi politik dengan partai lainnya. Selain Herlina, kader internal partai yang memiliki kans besar adalah M Machmud, Bayu Airlangga, Renville Antonio, dan Nurwiyatno. Sementara calon dari eksternal  dari hasil survey dan pengamat, ada nama-nama birokrat seperti Eri Cahyadi (Kepala Bappeko Surabaya),  Hendro Gunawan (Sekkota Surabaya),  Erna Purnawati (Kepala Dinas PUBMP Surabaya),  Afgani Wardana (Kadispora Surabaya), dan Irvan Widyanto (Kasatpol PP dan Kadis Kebakaran Surabaya). Dedy menegaskan,  tentu semuanya baik dari internal partai dan unsur birokrat memiliki kans yang sama untuk diusulkan maju dalam Pilwali Surabaya. Sementara sebelumnya, Sekretaris DPD Partai Demokrat Jatim Renville Antonio menegaskan, jika partainya serius mengusung calon sendiri melalui bangunan koalisi. "Kita memang belum membuka pendafataran. Tetapi, prinsip kami mengutamakan kader internal,"kata dia. Soal sosok Herlina, dia mengaku belum mengetahui wacana majunya Herlina dalam bursa Pilwali  2020. Namun secara pribadi, Renville menganggap Herlina merupakan sosok yang pas untuk meneruskan program-program Risma.  Selain itu, Herlina dikenal berani, kritis, dan piawai, untuk memperjuangkan kepentingan warga. Bahkan, Herlina  yang  dijuluki sebagai Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) versi perempuan yang dimiliki Surabaya."Herlina waktu jadi ketua komisi A sudah tidak diragukan lagi kepiawaiannya. Kalau orang Surabaya mengenal dia itu sebagai Ahok-nya Surabaya," terang Renville. Soal  potensi Herlina diusung DPD, Renville menyebut penilaian awal ada di DPC. "Kalau itu sih lebih ke DPC untuk menilainya. Jadi kita tinggal menunggu laporannya," ujar dia. Menurut dia,  DPD hanya menerima hasil dan melihat survei di media sesuai dengan laporan DPC. "Jika itu tidak dilaporkan, maka kita tidak bisa melihat calon tersebut. Tapi kalau di tanya Mbak Herlina, saya kenal dan tahu,” tandas Renville. Sementara itu, Herlina menyampaikan baru mengetahui kabar tersebut dari media."Saya baru dengar soal kabar tersebut. Mungkin DPD melakukan survei internal ya," ungkap dia. Meski demikian, Herlina belum menyatakan kesiapannya terkait Pilwali  2020."Pilwali masih agak jauh. Saya saat ini masih konsentrasi pada tugas-tugas sebagai anggota dewan," tegas dia. (be/lis)

Sumber: