Rektor Unisma Beri Tugas Mahasiswa Branding Kampus

Rektor Unisma Beri Tugas Mahasiswa Branding Kampus

Malang, Memorandum.co.id - Rektor Universitas Islam Malang (Unisma), Prof Dr H. Maskuri M,Si menegaskan, mahasiswa peserta Thematic Academy Digital Media Reporter (TA DMR) menjadi pembreanding kampus. Hal itu disampaikannya saat memberikan sambutan dalam TA DMR kerjasama BPSDMP Kominfo Surabaya, Thematic Academi dan Unisma Malang, di kampus Unisma, Rabu (17/11/2021). "Tentu saja ini ada tindak lanjutnya. Para mahasiswa peserta akan saya beri tugas membranding kampus. Kami sudah bekerjasama dengan sekitar 15 media. Saya sudah siapkan kelas branding. Silahkan berkreasi," terang Rektor Unisma. Ia melanjutkan, salah satu cara untuk membranding kampus bisa dengan tulisan maupun opini. Nantinya, tulisan itu bisa ditayangkan ke beberapa media yang menjadi mitranya. "Di kampus ini, banyak yang bisa dibranding. Mungkin suasana kampusnya atau tema lainya. Yang mendapatkan pemahaman penulisan dari acara ini, kan bisa masuk dalam kelas profesional," lanjutnya. Ia mengaku, pihaknya menginginkan SDM yang kreatif dan inovatif. Karena itu, ia sangat mendukung kerjasama dengan BPSDMP Kominfo Surabaya. Saat ini, sejumlah inovasi kampus telah dan sedang dilakukan. Semuanya adalah untuk mengubah dan mempengaruhi pola pikir manusia. Mengingat, Indonesia bahkan dunia bisa mengalami perubahan yang sangat dahsyat. "Kuncinya, pada kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Apa artinya sumber daya alam yang melimpah, tanpa SDM yang bagus. Karena itu, kami harus mempunyai sejumlah keunikan dan keunggulan dari perguruan tinggi lain. Salah satunya kelas profesional untuk menuju entrepreneur," pungkasnya Selain diikuti dari mahasiswa Unisma, Thematic Academy Digital Media Reporter juga dikuti sejumlah jurnalis dari berbagai media masa di Jawa Timur. Menghadirkan sejumlah pemateri yang kompeten dan ahli di bidangnya. "Kami mengharapkan, dengan acara ini, peserta pelatihan mampu mempraktikkan cara mencari, mengenali, mendapatkan data dan informasi secara benar. Memperhatikan disiplin penyebutan nara sumber verifikasi, hingga mempublikasi," terang salah satu pemateri, Dr Meithiana Indrasari, ST, MM yang juga Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Almamater Wartawan Surabaya (Stikosa AWS). (edr/gus)

Sumber: