Eksis Jadi Rujukan Pembaca Jawa Timur

Eksis Jadi Rujukan Pembaca Jawa Timur

SETENGAH abad lebih usia Surat Kabar Harian (SKH) Memorandum menjadi jendela informasi masyarakat di Jawa Timur. Usia tersebut tidak jauh dengan Kapolda Jawa Timur Irjenpol Nico Afinta SIK SH yang baru saja menapaki usia emas akhir April lalu. Bagi Jenderal dua bintang kelahiran Dukuh Kupang Surabaya itu, Memorandum bukan media baru baginya. Sejak masih duduk di bangku SMPN 1 Surabaya pada 1986 dan SMAN 2 Surabaya pada 1989, Nico sudah mengenal pemberitaan koran yang kental dengan berita-berita terkait kasus kriminal itu. Nico bahkan tidak menyangka jika saat ini bisa lebih dekat dengan Memorandum. Baginya, sebagai mitra yang selalu membangun citra positif, dia berharap Memorandum tetap eksis menjadi rujukan pembaca masyarakat Jawa Timur. Menapaki usia 52 tahun ini, kata Nico, ia berharap, Memorandum tetap konsisten menjadi ruang informatif bagi masyarakat. Khususnya di tengah dinamika serta tantangan pandemi Covid-19 yang mengganggu seluruh aspek sendi kehidupan. "Dan juga, Memorandum tetap profesional menyajikan karya berita, dan sigap dalam memberikan informasi yang cepat dan akurat dalam setiap kegiatan kepolisian di Jawa Timur," tegas alumnus Akademi Kepolisian (AKPOL) 1992 itu. Nico menilai, Memorandum memiliki andil yang besar dalam hal pemberitaan. Terlebih, di tengah wabah Covid-19 yang melanda negeri ini. Bagi dia, media bisa menjadi pilar keempat demokrasi. "Memorandum tetap berjuang, eksis menyajikan berita positif dalam penanganan covid 19, baik upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah serta TNI-Polri," tandas mantan Kapolda Kalimantan Selatan itu. Diakui Nico, kinerja anggota jajarannya tidak akan sempurna jika tanpa bantuan pemberitaan dari rekan media. Untuk itu, Nico berharap Memorandum bisa tetap berkomitmen menjadi mitra menjaga kemanan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di Jawa Timur. Menurutnya, Memorandum adalah salah satu media mainstream yang menjadi garda terdepan dalam memberantas atau menangkal berita-berita hoax. Selain itu, Memorandum juga diharapkan terus memproduksi berita-berita yang sesuai dengan fakta di lapangan. Nico berharap, di usia matang  ini, Memorandum bisa tetap eksis. Selain itu, yang terpenting juga wajib bisa menempatkan diri di hati masyarakat. "Harus tetap eksis dan bisa mengambil hati masyarakat dengan berita yang positif dan mengedukasi," pungkas dia. (fdn/ono)

Sumber: