Gerbong yang Tangguh

Gerbong yang Tangguh

Oleh:  Direktur Utama SKH Memorandum Choirul Shodiq Hari ini, 52 tahun yang lalu, ada dua aktivis kampus dari sebuah perguruan tinggi negeri di Malang, melahirkan koran kampus bernama Mingguan Mahasiswa (MM). Mereka itu adalah H Agil H Ali, Pemimpin Redaksi, dan Djanalis Djanaid, Pemimpin Umum. Media inilah sebagai cikal bakal lahirnya Surat Kabar Harian (SKH) Memorandum, yang sekarang tersebar luas di Jawa Timur, sebagai koran berita kriminal dan hukum. Awalnya, koran kampus itu hanya terbit mingguan di kampus. Lalu sekitar tahun tujuh puluhan, mingguan mahasiswa ini berubah nama menjadi Mingguan Memorandum (MM). Meski sebutannya tetap MM, namun sudah berkantor dan terbit di Surabaya. Seiring berjalannya waktu, MM itu berubah menjadi harian umum. Lalu pada awal tahun delapan puluhan, isi beritanya lebih banyak masalah kriminal, hukum dan kisah manusia. Sehingga koran ini mendapat sebutan baru, sebagai koran ‘kuning.’ Di tangan Dahlan Iskan, yang saat itu sebagai CEO Jawa Pos, koran ini berkembang pesat. Boleh dibilang koran ini makin percaya diri, dengan pembaca, dan pelanggannya yang makin banyak, juga iklannya yang makin memenuhi halaman. Maka dengan mewarisi nama besar itulah, awak media Memorandum sekarang ini, punya kewajiban menjaganya. Disadari atau tidak, kini tantangannya makin tinggi. Namun saya bangga punya gerbong yang tangguh. Ada nama Arief Sosiawan, Pemimpin Redaksi. Telinganya tidak gampang merah, meski banyak dikritik teman temannya. Semua dijadikan masukan yang berarti, dan berhasil meningkatkan kinerja awak redaksi. Bahkan dia yang mengusulkan pengadaan mobil ambulans. Katanya demi kemanusiaan. Ada nama Ahmad Syaiku, Manager Iklan yang mampu mengumpulkan omzet iklan melebihi target. Ia layak merangkap jabatan sebagai kepala bagian keuangan. Ia sangat gelisah ketika mendapati laporan keuangan yang kurang bagus. Ada Herry Sunaryo, Manager Bisnis dan Pengembangan, merangkap sebagai koordinator biro. Meski berwajah sangar, namun hatinya sangat lembut. Sering kali ia memuji beberapa kepala biro yang hebat. Tapi ia juga sering marah kepada mereka yang dianggap tidak bisa menjalankan tugasnya dengan baik. Terlebih ketika ia menemukan piutang yang tinggi. Ada Achmad Noerzaman, manager HRD dan umum. Orangnya kalem dan tidak pernah terlihat marah. Namun semua urusan kantor selalu beres di tangan Achmad. Yang terakhir ini ada nama Yoyok Khayatullah, sosok anak muda yang sangat supel. Jabatan yang disandangnya sebagai Pemimpin Perusahaan, dan direktur online, layak disandangnya, karena ia mudah bergaul, dan punya relasi luas. Ia tidak pernah menolak tugas, dan selalu berhasil. Mereka ini sekarang punya semangat saling bahu membahu. Mengamankan perusahaan dengan penuh tanggung jawab. Itu sejalan dengan moto ulang tahun Memorandum saat ini, “Sigap dan Profesional.” Sigap, adalah siap dan tanggap. Profesioanal, adalah menjalankan pekerjaan secara benar. Dengan semangat Sigap dan profesional, awak media ini berusaha cekatan dan lincah mencari terobosan-terobosan baru. Semua itu demi menjaga martabat nama besar Memorandum. Ditandai dengan lahirnya memorandum co.id, adalah satu bentuk sikap tanggap mereka menghadapi tuntutan zaman. Di saat masyarakat mulai melirik ke gadget, koran ini mencoba melengkapi dengan media online. Kami harapkan, apa yang menjadi kebutuhan pembaca, kami coba untuk memenuhinya, di kedua media ini, yang keberadaannya saling melengkapi. Apa yang ada di Memorandum online, akan tersaji lebih lengkap di SKH Memorandum dan sebaliknya. Memorandum.co.id diperingati setiap tanggal 30 Mei, dan  SKH Memorandum, diperingati setiap 10 November. Hari ini, 10 November kami merayakan ulang tahun yang ke-52. Semoga Memorandum tetap di hati para pembacanya. Aamiin.(*)

Sumber: