Rektor Unair Wisuda 3.636 Lulusan
SURABAYA _ Secara seremoni, lembaran baru lulusan Universitas Airlangga (Unair) ditandai dengan prosesi wisuda. Periode September 2019 ini, Rektor Unair Prof Mohammad Nasih mewisuda sebanyak 3.636 lulusan. Mereka terdiri dari lulusan jenjang diploma (D3-D4), sarjana (S1), master (S2), dan doktor (S3).
Prosesi wisuda dilaksanakan selama tiga hari, pada tanggal 5-7 September 2019, bertempat di Airlangga Convention Center Kampus C.
Dari 3.636 wisudawan, Arief Sosiawan yang merupakan pimpinan redaksi (Pimred) Surat Kabar Harian (SKH) Memorandum resmi menyabet gelar S2 MM Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
Sementara dari 3.636 wisudawan, fakultas kedokteran meluluskan 153 wisudawan, fakultas kedokteran gigi 7 wisudawan, fakultas hukum 178 wisudawan, fakultas ekonomi dan bisnis 561 wisudawan, fakultas farmasi 227 wisudawan, fakultas kedokteran hewan 82 wisudawan, fakultas ilmu sosial dan ilmu politik 343 wisudawan, fakultas sains dan teknologi 347 wisudawan, sekolah pascasarjana 52 wisudawan, fakultas kesehatan masyarakat 232 wisudawan, fakultas psikologi 131 wisudawan, fakultas ilmu B budaya 252 wisudawan, fakultas keperawatan 190 wisudawan, fakultas perikanan dan kelautan 119 wisudawan, dan fakultas vokasi 752 wisudawan.
Di hadapan ratusan wisudawan dan ribuan tamu undangan yang hadir, Prof Nasih memberikan banyak pesan kepada para wisudawan. Tidak lupa untuk bersyukur, menjadi pesan utama yang disampaikan oleh Prof. Nasih. Pasalnya, capaian yang telah dirasakan oleh para wisudawan saat ini tidak bisa dilepaskan dari peran dan usaha banyak pihak.
“Selamat atas keberhasilan dan capaian capain para wisudawan," ujar Prof. Nasih.
Rektor Unair ke-13 itu juga mengatakan bahwa gelar dan profesi yang akan diemban merupakan amanah dan cara untuk tetap meneruskan nilai-nilai luhur yang telah diperoleh di Unair. Untuk itu, lanjut Prof. Nasih, saat para wisudawan telah menapakkan langkah di dunia yang baru, nilai-nilai luhur yang telah didapat di Unair, agar tetap bisa diteruskan.
"Peran kita hari ini harus berbeda dari peran kemaren yang belum nenjadi doktor, magister, sarjana dan lain-lain,” ungkap Prof. Nasih. (alf/udi)
Sumber: