Dewan Jatim Muzammil Ajak PKL Melawan Rentenir

Dewan Jatim Muzammil Ajak PKL Melawan Rentenir

Probolinggo, Memorandum.co.id - Keberadaan rentenir yang biasa disebut masyarakat dengan nama bank plecit atau bank ucek-ucek sering kali meresahkan karena memberikan pinjaman dana dengan bunga yang sangat tinggi. Berbagai kemudahan seperti pinjaman tanpa agunan, cepat, dan prosesnya tidak ribet selalu menjadi andalan rentenir untuk menjerat masyarakat khususnya pedagang kecil atau pelaku usaha mikro yang membutuhkan modal. Tidak sedikit masyarakat yang tergiur dengan iming-iming yang ditawarkan rentenir meskipun sebenarnya mereka sadar bahwa bunga pinjamannya sangat tinggi, bahkan melebihi bunga pinjaman yang ditawarkan perbankan dan lembaga keuangan resmi lainnya. Menjawab permasalahan tersebut, anggota Komisi A DPRD Provinsi Jawa Timur dari Fraksi NasDem, Muzzamil Syafi'i mengatakan jika seluruh masyarakat sadar dan tidak lagi terjerat rentenir, kesejahteraan bisa lebih baik dan kegiatan usahanya pun dapat berjalan dengan baik. "Saya mengimbau masyarakat untuk memilih dan memanfaatkan lembaga jasa keuangan yang formal dalam memenuhi kebutuhan permodalan," ujar Muzammil Syafi'i, dalam reses masa sidang III DPRD Provinsi Jawa Timur, bersama Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) dan Paguyuban Pedagang Kreatif Lapangan (PPKL), Selasa (2/11/2021), di Warung Kama, Pelabuhan Perikanan Pantai Mayangan Kota Probolinggo. Reses masa sidang III DPRD Provinsi Jawa Timur dihadiri Ketua DPC NasDem Kota Probolinggo Zulfikar Imawan bersama Ketua Komisi II DPRD Kota Probolinggo Sibro Malesi Muzammil Syafi'i, beserta Ketua APKLI Kota Probolinggo, Eko Hardiyanto. Dengan meminjam di perbankan atau lembaga jasa keuangan resmi lainnya, kesejahteraan masyarakat dan usaha yang dilakukan akan lebih baik lagi karena suku bunga yang diberikan jauh lebih rendah dari rentenir. Terlebih lagi, PKL terdampak Covid-19 harus ditumbuhkan kembali yang merupakan kelompok formal yang mandiri sehingga harus ada perhatian pemerintah daerah agar bisa mengangkat ekonomi Kota Probolinggo. "Paling utama rasa aman, berjualan dengan nyaman dan tetap disiplin protokol kesehatan, serta menjaga kebersihan lingkungan," pungkas Muzammil Syafi'i. (mhd)

Sumber: