Ini Kronologis Tenggelamnya Tamu di Kolam Renang Hotel

Ini Kronologis Tenggelamnya Tamu di Kolam Renang Hotel

Surabaya, mmeorandum.co.id - Silvi, perempuan yang tinggal di Jalan Dupak Bangunsari I, sempat bercanda dengan temannya FT di kolam renang khusus anak-anak. Informasi yang dihimpun Memorandum, kejadian bermula tetangganya, FT (25), tetangganya, menginap di Hotel Grand beralamat di Jalan Pemuda 33-37, bersama dengan suami dan anak. "Tetangganya sudah check in sejak Selasa (12/10)," ungkap Kanitreskrim Polsek Genteng Iptu Sutrisno. Pada Rabu (13/10) sekitar pukul 04.00, pulang sebentar untuk mengambil pesanan masker kepada Silvi di rumahnya Jalan Dupak Bangunsari. Saat bertemu itulah, korban kemudian minta ikut ke hotel karena ingin berenang di kolam renang hotel tersebut. "Awalnya ditolak oleh temannya, tapi korban tetap ngotot ikut ke hotel untuk berenang sehingga diajak ke hotel," ungkap Sutrisno. Kemudian Silvi dan FT tetangganya itu, berangkat menuju hotel dengan mengendarai motor. Sampai di sana berenang bersama. "Bahkan tetangganya sempat memotret korban saat berenang dan bercanda," imbuh dia. Tak berselang lama kemudian, FT melihat Silvi sudah mengapung permukaan di kolam renang tersebut dan tubuhnya tidak bergerak sama sekali. elihat itu, membuat FT panik dan langsung minta pertolongan kepada pihak hotel. Dan kemudian diteruskan laporan ke Polsek Genteng. Setelah petugas inafis datang dan mengolak tempat kejadian perkara (TKP). Selanjutnya jenazah Silvi dievakuasi ke RSUD dr Soetomo guna divisum menggunakan ambulans. "Korban murni tenggelam, entah karena tidak bisa berenang atau kram. Tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban," kata Sutriasno. Sementara itu, Memorandum mencoba konfirmasi terkait tamu hotel yang tenggelam di kolam renang ke pihak Grand Hotel dengan menemui Manager, Affan. Namun hanya ditemui Nur, karyawan bagian house keeping. "Manager Pak Affan sedang cuti," kata wanita berhijab saat ditemui di meja resepsionis. Saat ditanya kejadian tenggelam yang menewaskan Silvi? Nur mengaku, tidak berwenang untuk berkomentar terkait kejadian tersebut. "Mending nunggu Pak Affan saja," pungkas Nur. (rio)

Sumber: