Ekskavasi Situs Watu Kucur di Jombang, Ini Target Tim BPCB
Jombang, memorandum.co.id - Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Provinsi Jawa Timur melakukan ekskavasi situs yang ditemukan masyarakat di sebuah pembuatan batu bata. Situs tersebut yaitu Situs Watu Kucur, yang berada di Dusun Penanggalan, Desa Dukuh Dimoro, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang. Ekskavasi ini menginjak pada hari kedua. Pamong Ahli Budaya BPCB Propinsi Jatim, Andi M. Said mengatakan, tjuan menggali ini, yakni akan menampilkan (bentuk situs) yang ditemukan oleh masyarakat. Dan saat ini sudah ditemukan sebanyak tiga. "Namun bentuknya belum diketahui. Ada sudut keluar, sudut di antara, dan tengahnya ada lagi sudut. Itu akan kami telusuri, nanti kira-kira bentuknya seperti apa," katanya, di lokasi ekskavasi, Jumat (8/10/2021). Menurut Said, model seperti ini, yakni di Candi Gentong Trowulan yang berdekatan dengan Candi Brahu. Kemungkinan sama, namun pihaknya belum bisa memastikan apakah ini sama atau tidak. "Dugaannya seperti itu. Itu nanti yang akan kita usahakan tampilkan. Kalau masalah tempat apa, itu belum kita pastikan. Sepertinya ini tempat suci, masa Hindu-Budha," ujarnya. Selanjutnya, pihaknya juga menemukan batu umpak, yang besar sebanyak 10. Dan ada juga yang kecil jumlahnya banyak. Ini menandakan bahwa di situs ini dahulu ada bangunan. "Ada bangunan dari kayu. Karena umpak ini berfungsi untuk menyangga kayu. Jadi bangunannya ini semi permanen. Seperti bangunan Majapahit pada umunya," tukasnya. Sementara itu, Ketua Tim Ekskavasi Penyelamatan Situs Watu Kucur BPCB Propinsi Jatim, Muhammad Ikhwan mengungkapkan, teknis yang dilakukan dalam penyelamatan situs ini, yaitu dengan menggunakan layout untuk menggali. "Kemudian penggalian vertikal ke dalam. Ekaskavasi ini dilaksanakan selama 10 hari, terhitung mulai pada tanggal 7 sampai 17 Oktober," ungkapnya. Target dalam ekskavasi kali ini, Ikhwan menjelaskan, bahwa pihaknya mencoba untuk menampakkan denah, bentuk dan ukuran dari struktur Situs Watu Kucur ini. "Saat ini kami menggali sebanyak tujuh kotak. Dan yang sudah tampak ada tiga struktur yang berjajar di sisi timur. Kami mencoba untuk di sisi utara, selatan dan barat daya," jelasnya. Temuan serta di situs ini relatif minim. Hanya ditemukan fragmen seperti genteng dan fragmen keramik. Selain itu ada yoni dan lingga. "Ini kemungkinan tempat ibadah, pemujaan masa Hindu Siwa," pungkasnya. (yus)
Sumber: