Jaringan Aktivis ’98 Refleksi 7 Tahun Kepemimpinan Jokowi, Ini Hasilnya

Jaringan Aktivis ’98 Refleksi 7 Tahun Kepemimpinan Jokowi, Ini Hasilnya

Surabaya, Memorandum.co.id - Jaringan Aktivis Reformasi '98 menggelar diskusi dan konsolidasi nasional mengkritisi kepemimpinan Presiden Jokowi. Pendukung Joko Widodo dua periode ini memberi catatan menjelang 7 tahun Kepemimpinan Jokowi. Yordan M. Batara Goa, mantan Aktivis 1998 dari elemen GMKI Surabaya memaparkan, beban berat sejarah aktivis reformasi 98 adalah mengawal serta mengkritisi setiap periode kepemimpinan presiden pascareformasi. "Dibutuhkan energi yang besar bagi para aktivis untuk tetap terlibat dalam mengawal agenda reformasi menuju kehidupan Bangsa Indonesia yang lebih baik," terang Yordan M. Batara Goa. Anggota DPRD Jatim dari Fraksi PDI Perjuangan ini menegaskan, dalam konsolidasi nasional dibutuhkan pemikiran alternatif dan kritis tapi tetap solutif bagi Bangsa. "Aktivis '98 memiliki daya kritis, mengingat sejarah pergolakan di era penurunan Soeharto waktu itu yang menempa pemikiran kritis para aktivis," papar Yordan Batara Goa. Kesempatan yang sama, Ketua Umum DPP Jaman, Iwan Dwi Laksono mengatakan, saat ini Jokowi beserta jajarannya harus cepat melakukan gerakan pemulihan ekonomi nasional. "Beberapa sektor ekonomi yang harus dibenahi adalah dukungan pusat pada sektor UMKM," terang mantan Ketua Umum LMND Pusat ini. Iwan berharap tidak ada lagi upaya untuk memperpanjang masa jabatan presiden. "Salah satu amanat reformasi adalah mencegah terjadinya potensi kekuasaan yang semakin korup. Jokowi hari ini sudah baik, tapi jika diperpanjang masa jabatannya akan menimbulkan potensi korupsi, kolusi dan nepotisme terjadi kembali," kata Iwan khawatir. Sementara itu, Anto Kusumayuda, Ketua Umum PPJNA 98 yang juga aktivis Pijar di era reformasi 98 menilai, kepemimpinan Jokowi dinilai baik. Meski tidak didukung anggota kabinet yang mumpuni, harus mengganti menteri yang merupakan kepanjangtanganan oligarki orde baru. "Jokowi harus mampu menggiatkan kembali para menterinya, khususnya yang leading sektor ekonomi, dalam hal ini bisa mendukung perbaikan ekonomi nasional," papar Anto. Senada, Henky Kurniadi, anggota DPR RI periode 2014 - 2019 Fraksi PDI Perjuangan mengatakan, fokus kembali dengan terlibat aktif dalam gerakan sektoral rakyat dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional Presiden Jokowi beserta Jajarannya. Henky dikenal sebagai aktivis lintas generasi dari Bengkel Muda Surabaya (BMS) ini memaparkan, aktivis 98 harus aktif mulai terlibat membantu rakyat yang kesulitan. Berbagai sektor bisa dibangun. Seperti koperasi rakyat dan UMKM. "Catatan penting adalah saat krisis ekonomi 98 yang paling survive adalah sektor UMKM," papar Henky Kurniadi. Penggagas Jaring Aktivis Reformasi '98, Aven Januar menyatakan, rekomendasi ini penting untuk mengawal bersama kepemimpinan Joko Widodo dalam masa jabatan yang tersisa kurang lebih 2,5 tahun. "Kondisi Republik Indonesia saat ini sedang menuju masa transisi, dari Pandemi menuju Endemi, yang mana banyak prasyarat yang harus dipenuhi menuju berakhirnya pandemi, yakni persoalan kesehatan dan Pemulihan ekonomi nasional," kata Aven Januar. Aven Januar akan mendokumentasikan dan mengirim kepada Presiden Jokowi dengan tujuan menjadi masukan bagi agenda Pemulihan Ekonomi Nasional. "Kegiatan diikuti berbagai elemen aktifis dari berbagai kota, ada dari Surabaya, Gresik, Malang, Sidoarjo, Bojonegoro dan Jember," pungkas Aven. (day)

Sumber: