Kesembuhan 91,78%, Kasus Aktif Covid-19 Jatim Tersisa 0,78%
Surabaya, Memorandum.co.id - Jumlah kasus aktif Covid-19 di Jatim terus menurun. Dari data Satgas Covid-19 Jatim per tanggal 20 September 2021 menunjukkan jumlah kasus aktif di Jatim tersisa 0,78 persen, jumlah kematian di Jatim 7,44 persen sementara itu untuk kesembuhan di Jatim sudah mencapai 91,78 persen. Adapun untuk angka kesembuhan di Jatim 91,78 persen yakni 360.965 pasien sudah dinyatakan sembuh, untuk kematian di Jatim 7,44 persen atau 29.268 pasien dinyatakan meninggal, dan untuk kasus aktif sendiri tersisa 0,78 persen atau 3.072 pasien. Dari data satgas Covid 19 selama sepekan pandemi di Jatim mulai terkendali hal ini dibuktikan daerah di Jatim sudah 97 persen zona kuning, 38 daerah di Jatim menerapkan PPKM level 1 dan 2 tidak ada yang masuk penerapan PPKM level 3 dan 4, asesmen Kemenkes RI untuk Provinsi Jatim sudah sesuai standart WHO. Sementara itu kasus aktif di Jatim sudah menurun, pada tanggal 17 september kasus aktif di Jatim berjumlah 3.885 atau 0.99 persen, pada tanggal 18 September kasus aktif di Jatim berjumlah 3.622 atau 0.92 persen, pada tanggal 19 September kasus aktif di Jatim menurun menjadi 3.364 atau 0.85 persen, hal ini menunjukan bahwa kasus aktif di Jatim setiap harinya mengalami penurunan. Daerah yang memiliki kasus aktif tertinggi di Provinsi Jatim yakni Kabupaten Ponorogo dengan total kasus aktif berjumlah 247 pasien, Kabupaten Malang terdapat 195 kasus aktif, Kabupaten Trenggalek terdapat 171 kasus aktif, Kota Surabaya terdapat 145 kasus aktif, Kabupaten Sampang terdapat 142 kasus aktif. Sedangkan daerah yang memiliki kasus aktif terendah di Provinsi Jatim yakni Kota Batu yang tersisa 18 kasus aktif, Kabupaten Sumenep tersisa 17 kasus aktif, Kota Blitar tersisa 14 kasus aktif, Kabupaten Situbondo tersisa 12 kasus aktif dan Kota Pasuruan yang menyisakan 5 kasus aktif. Di berbagai kesempatan, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, terus mengimbau masyarakat agar terus disiplin menjalankan protokol kesehatan meski kasus Covid-19 melandai. Sebab pengendalian Covid harus dilakukan dari hulu yakni vaksinasi dan penegakan disiplin protokol kesehatan. "Mohon tetap menjaga protokol kesehatan dengan ketat agar makin banyak zona berisiko rendah. Bahkan kita berharap segera ada zona hijau atau terkendali," ujar Khofifah. (Mg6)
Sumber: