Anggota Komisi IV DPR RI Dampingi Petani Jombang Panen Bawang Merah

Anggota Komisi IV DPR RI Dampingi Petani Jombang Panen Bawang Merah

Jombang, memorandum.co.id - Petani di Desa Jatigedong, Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang melakukan panen raya bawang merah. Panen kali ini, petani di desa tersebut dihadiri oleh Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) asal Kabupaten Jombang, Ema Ummiyyatul Chusnah atau Ning Ema. Bawang merah yang dipanen tersebut, menggunakan model penanaman dengan sistem tanam biji. Hal ini merupakan terobosan baru. Karena sebelumnya, petani budidaya bawang merah dengan sistem tanam umbi. Salah seorang petani setempat, Suroso Wahyudiono (47), mengatakan, bahwa hasil panen bawang merah dengan teknis tanam biji membuat hasilnya lebih besar. "Saya berhasil. Besar-besar awang merah yang saya panen dibanding dengan menggunakan tanam umbi. Kalau kita lihat beratnya mungkin lebih berat ini (sistem tanam biji)," katanya, Kamis (09/9/2021). Suroso mengungkapkan, selain diuntungkan dengan ukuran bawang merah yang lebih besar, nilai jual juga lebih mahal dibanding hasil panen dengan sistem tanam umbi. "Selisih Rp 5 ribu per kilogramnya. Harganya lebih tinggi," tukasnya. Sementara itu, Anggota Komisi IV DPR-RI) Ema Ummiyyatul Chusnah menerangkan, jika dirinya saat ini melaksanakan panen bawang merah di lahan milik Kelompok Wanita Tani (KWT) Desa Jatigedong, Kecamatan Ploso. "Budidaya bawang merah ini di atas lahan sawah sekitar 5 ribu meter persegi menghasilkan panen yang bagus. Petani puas, ibu-ibu juga," terangnya. Wanita yang akrab dipanggil Ning Ema ini mengungkapkan, bahwa pihaknya bergotong-royong bersama membantu melaksanakan panen bawang merah di Desa Jatigedong. "Semoga bermanfaat, dan membawa barokah. Budidaya bawang merah menggunakan sistem tanam biji ini bisa dikembangkan ke desa-desa yang lain di Kabupaten Jombang," ungkapnya. Hal itu, lanjutnya, bisa memberikan nilai ekonomi yang tinggi. Peningkatan ekonomi dimulai dari ibu-ibu. "Kita juga harus mendukung program pemerintah dalam hal ketahanan pangan dan pemulihan ekonomi nasional," pungkasnya. (yus)

Sumber: