Awi dan Baktiono Bersaing Dapatkan Rekom DPP
SURABAYA - Pasca penetapan 50 anggota DPRD Kota Surabaya terpilih pada pileg 2019, kini PDI-P yang meraih 15 kursi sibuk menyiapkan kader-kader terbaiknya untuk menempati posisi penting sebagai ketua DPRD Kota Surabaya periode 2019-2024. Beberapa nama sudah muncul dan dijagokan. Seperti Adi Sutarwijono (Ketua DPC PDI-P Surabaya), Baktiono (Sekretaris DPC PDI-P Surabaya), Syaifuddin Zuhri dan Dyah Katarina. Nah, siapakah yang layak menempati posisi terhormat tersebut? Ketua PAC Mulyorejo Agus Basuki mengatakan, saat ini yang ramai dibicarakan di internal PDI-P Surabaya adalah sosok Adi Sutarwijono dan Syaifuddin Zuhri. "Di internal PDI-P Surabaya, mereka lah yang dijagokan. Kalau saya, mungkin Awi (panggilan Adi Sutarwijono, red) lebih layak. Tapi, semua keputusan ada di tangan DPP," ujar dia. Hanya saja, Awi, sebagai ketua DPC PDI-P Surabaya, akan mendapat tugas maha berat untuk memenangkan Pilwali Surabaya 2020. Sehingga harus konsentrasi penuh untuk menggalang dukungan warga Surabaya. Pertanyaannya, jika Awi ditunjuk jadi ketua dewan, apakah bisa fokus ke pilwali? "Saya rasa tidak masalah. Kan dia punya jajaran. Ada ketua badan pemenangan pemilu (Bappilu) dan lain-lain," tandas dia. Bagaimana dengan Baktiono? Menurut Agus Basuki, politisi senior yang telah menjabat anggota dewan empat periode itu memang baik dan dekat dengan rakyat. "Kemampuan Pak Baktiono tidak diragukan lagi, tapi di Baktiono kurang greget,"tandas dia. Sementara salah seorang simpatisan PDI-P yang enggan disebutkan namanya menambahkan, sebenarnya ada dua kader yang layak dan memiliki kemampuan untuk menjadi ketua dewan, yakni Adi Sutarwijono dan Baktiono. Hanya saja, suara PAC-PAC se- Surabaya sudah bulat dukungannya kepada Adi Sutarwijono. "Suara PAC-PAC sudah bulat ke Awi.Apalagi ada kabar Awi sudah bertemu dengan Whisnu Sakti Buana. Ya, kita tunggu saja siapa yang ditunjuk DPP nanti," tandas dia.(be/lis)
Sumber: