Covid-19 Jatim Melandai, Khofifah Ingatkan Masyarakat Tetap Patuh Prokes
Surabaya, Memorandum.co.id - Kondisi bed occupancy rate (BOR) atau tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit di Jatim terus mengalami penurunan selama penerapan PPKM. Penurunan ini terjadi di Intensive Care Unit (ICU), BOR isolasi biasa, BOR RS Lapangan, maupun BOR Rumah Karantina. BOR Isolasi biasa, dari 81 persen turun menjadi 42 persen. Lalu, BOR di Rumah Sakit Lapangan, dari 69 persen turun menjadi 30 persen. Sementara BOR di rumah karantina, dari 50 persen turun menjadi 22 persen. Kondisi ini menunjukkan, bahwa BOR RS Rujukan Covid-19 di Jatim mengalami penurunan signifikan dan sudah di bawah standar WHO yakni 60%. "Dengan adanya pemberlakuan PPKM berlevel terbukti efektif menurunkan angka penyebaran Covid-19. Hal ini dilihat berdasarkan indikator-indikator diantaranya tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit rujukan Covid-19 yang telah mengalami penurunan signifikan," kata Gubernur Jatim, Jum'at (20/8/21). Meski tren kasus Covid-19 di Jatim berangsur turun, masyarakat Jatim diimbau untuk terus menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Masyarakat diharapkan tidak abai protokol kesehatan agar pandemi Covid-19 segera berakhir. "Dengan tekad semangat mengendalikan covid 19, Alhamdulillah BOR ICU, Isolasi, RS Lapangan dan Rumah Karantina telah dibawah 60% sesuai standart WHO," tegasnya. Sementara untuk kasus aktif Covid-19 di Jatim kini berjumlah 26.908, secara kumulatif, untuk pasien Covid-19 yang sudah sembuh sebanyak 313.479 orang. Sedangkan untuk pasien Covid-19 yang meninggal dunia berjumlah 26.074 orang. Saat ini mayoritas kabupaten/kota di Jawa Timur sudah berstatus zona orange. Ada 22 kabupaten/kota, yakni Sumenep, Lamongan, Tuban, Pamekasan, Bojonegoro, Jombang, Madiun, Trenggalek, Ngawi, Gresik, Situbondo, Bangkalan, Kota Surabaya, Kota Mojokerto, Bondowoso, Kota Pasuruan, Pasuruan, Probolinggo, Mojokerto, Kota Blitar, Kota Batu, Kota Probolinggo. Untuk zona kuning hanya di Kabupaten Sampang. Untuk zona merah ada 15 kabupaten/kota, yakni Ponorogo, Kediri, Malang, Sidoarjo, Banyuwangi, Kota Kediri, Lumajang, Jember, Magetan, Nganjuk, Blitar, Pacitan, Tulungagung, Kota Malang, Kota Madiun. Selain itu, untuk tracing dan testing di Jatim juga mengalami kenaikan cukup signifikan dari 1,2% menjadi 9,4%. Dalam pelaksanaannya hal ini juga didukung dikuatkan oleh Polda Jatim dan Kodam V/Brawijaya melalui Babinsa dan Bhabinkamtibmas. Gubernur Khofifah menyampaikan bahwa ia bersama Forkopimda Jatim akan terus berupaya keras dan bersinergi dalam penanganan Covid-19. Yang tentunya hal ini akan berimbas ke berbagai sektor di Jawa Timur. "Kami memang harus bergerak bersama, membangun suasana yang sangat solid. Dan memastikan semuanya bisa diukur capaiannya dari berbagai kinerja utamanya dalam menjaga pengendalian covid-19 dan pertumbuhan ekonomi di Jatim," pungkas Gubernur Jatim.(Mg6)
Sumber: