Vaksinasi di SMAN 2 Disambut Antusias Siswa, Ini Pesan Irjenpol Nico Afinta

Vaksinasi di SMAN 2 Disambut Antusias Siswa, Ini Pesan Irjenpol Nico Afinta

Surabaya, memorandum.co.id - Ada yang berbeda ketika Kapolda Jatim Irjenpol Nico Afinta meninjau vaksinasi di SMAN 2, Sabtu (14/8). Nico tidak henti mengungkapkan rasa kebanggaannya telah menjadi alumni sekolah tersebut. Jenderal dua bintang kelahiran Dukuh Kupang itu lulus pada 1989 silam. "Saya bangga pernah sekolah di sini. Saya lulusan tahun 1989 dan saya juga bangga di hari ulang tahun SMAN 2 ini kami juga mengadakan vaksinasi di sini. Supaya kita bisa melakukan vaksinasi semua, nantinya dengan keputusan pemerintah bisa belajar tatap muka," kata Nico. Mantan Kapolda Kalimantan Selatan itu juga memberikan motivasi kepada pelajar SMAN 2. Nico meminta untuk selalu ingat dengan 3 hal. Nico menyebutnya dengan kata Mantap yang berarti Iman, Kemauan dan Pengetahuan. "Yang pertama adalah bekal untuk maju kita. Bekal pertama adalah Iman, apa pun kita sebagai manusia harus mempunyai iman yang kuat. Untuk itu, kunci dari kemampuan kita, kunci dari perjalanan seorang manusia dalam keimanannya," tandas dia. Nico juga menekankan untuk menghargai agama siswa satu sama lain. Karena iman, menurutnya merupakan kunci mencapai cita-cita. "Lalu yang ketiga pengetahuan. Pengetahuan penting untuk menyelesaikan persoalan," tegas Nico. Nico menanamkan kepada pelajar SMAN 2 harus punya Mantap atau kemantapan hati. Untuk mencapai cita-cita, karena di masa yang akan datang ilmu pengetahuan itu sangat membantu kita saat bekerja nanti untuk menyelesaikan persoalan. "Tapi persoalan tidak selesai tanpa ilmu pengetahuan. Tetapi kalau kita punya ilmu pengetahuan namun tidak menyelesaikan permasalahan itu juga akan menjadi sia-sia," ucap alumni Akademi Kepolisian (Akpol), 1992 itu. Nico berharap, semua pelajar di Jawa Timur khususnya SMAN 2 punya pengetahuan dan pekerjaan sehingga nanti bisa berguna bagi masyarakat sendirinya. "Kita melihat puncak gunung apakah kita yakin sampai ke sana, sampai ke gunung tergantung tadi. Iman, kemauan, pengetahuan," pungkasnya.(fdn)

Sumber: