Polisi Buru Eksekutor Komplotan Curanmor di Demak Timur

Polisi Buru Eksekutor Komplotan Curanmor di Demak Timur

Surabaya, Memoramdum.co.id - Anggota Reskrim Polsek Bubutan terus mengembangkan kasus curanmor di Jalan Demak Timur. Yakni memburu Gundul, warga Bangkalan, Madura yang tak lain adalah eksekutor sekaligus otak komplotan ini. Terungkapnya nama Gundul setelah polisi menginterogasi Rizal Fauzi alias Komeng (20), asal Petemon Timur, Bangkalan. Pemuda itu, diamankan setelah tertangkap dan dihajar warga setelah tepergok mencuri motor Honda Kharisma. "Tersangka (Rizal) mengaku yang mencuri motor Gundul, terus diberikan kepadanya," kata Kanitreskrim Polsek Bubutan AKP Olloan Manulang, Senin (9/8). Ketika beraksi, Rizal tidak sendirian akan tetapi bersama empat temannya inisial US, M, GD dan GL. Namun mereka berhasil kabur mengetahui dia tertangkap. "Kami masih memburu teman-temannya," tandas Olloan. Sementara itu, Rizal mengaku hanya diajak Gundul. Ketika itu, ia sedang istirahat usai mengamen. Tiba-tiba didatangi empat temannya empat temannya inisial US, M, GD dan GL dengan mengendarai Yamaha Mio dan Suzuki Satria. "Saya boncengan tiga dengan teman naik Satria," terang anak tunggal ini. Awalnya, masih kata Rizal, temannya tidak ngomong bila mencuri motor dan katanya diajak mencari uang. Tahunya sampai di Surabaya, tepatnya di Jalan Demak Timur berhenti. Seorang temannya, Gundul turun dari motor dan mencuri motor yang diparkir di depan rumah dengan cara merusak stir dengan menggunakan kunci T. Setelah berhasil motor diberikan kepada Rizal untuk dbawa kabur. Apesnya, saat menuntun diteriaki warga. Setelah dikejar dan ditangkap, warga menghajarnya beramai-ramai. Beruntung, polisi yang mendapatkan laporan adanya maling tertangkap, segera meluncur ke TKP dan mengamankan Rizal dari amuk warga. Pria berpotongan mohawk ini berdalih baru dikenal dengan teman-temannya yang juga berprofesi sebagai pengamen tersebut. Begitu sepak terjangnya mereka sebagai pelaku curanmor. "Saya baru kenal pak di perempatan saat ngamen," jelas Rizal, yang sehari-hari menjadi pengamen di perempatan Alang-alang, Bangkalan Madura. (rio)

Sumber: