Akhirnya Warga Gembong Sekolahan Setuju SDN Kapasan III Jadi Rumah Sehat

Akhirnya Warga Gembong Sekolahan Setuju SDN Kapasan III Jadi Rumah Sehat

Surabaya, memorandum.co.id - Sosialisasi dan edukasi rumah sehat di Aula Kecamatan Simokerto, Rabu (4/8) tuntas digelar. Warga Gembong Sekolahan yang sebelumnya tegas menolak rumah sehat, kini melunak. Sosialisasi itu dihadiri oleh Camat Simokerto Nono Indriyatno, Kapolsek Simokerto AKP Kompol Wisnu Setiawan Kuncoro, Lurah Kapasan Mochamad Adhari, termasuk Puskesmas Tambakrejo, dan perwakilan dari warga Gembong Sekolahan. "Cara-cara edukatif dan humanis seperti ini yang kami kedepankan. Warga kami beri pemahaman. Rumah sehat ini dibuat, semata-mata untuk mencegah terjadinya klaster keluarga. Sehingga warga yang terpapar bisa kami tangani segera," jelas Nono. Dia menjelaskan, di wilayah Simokerto, saat sudah ada tiga rumah sehat. Namun kesemuanya belum ada pasien yang isolasi mandiri (isoman). "Harapan kami tidak ada pasien positif Covid-19 yang dirawat. Bila perlu rumah sehat ini tidak digunakan sama sekali. Kami tidak ingin ada lagi warga yang terpapar," harap Nono. Sedangkan Lurah Kapasan Mochamad Adhari menjelaskan, penolakan warga terjadi karena adanya miskomunikasi. "Warga ini mengira rumah sehat akan diisi pasien Covid-19 yang sakit parah. Padahal tidak, rumah sehat hanya untuk yang OTG (orang tanpa gejala, red)," jelasnya. "Terkait pembentukan rumah sehat pun saya sudah mensosialisasikan ini ke RT/RW. Namun ternyata ketua RT dan RW tidak mengumumkan perihal rumah sehat ke warga, sehingga warga merasa tidak dilibatkan," imbuh Adhari. Pihaknya mengaku bersyukur, pada akhirnya warga yang protes bisa memahami. Karena warga butuh penjelasan terkait fungsi rumah sehat. "Setelah kami edukasi, alhamdulillah warga mengerti dan menyetujui. Karena tujuan rumah sehat ini dibuat untuk mewadahi warga yang kesulitan isoman di rumah. Selain itu, kami juga bisa memantau tren kasus Covid-19 di wilayah terdekat," tuntasnya. Sementara itu, Taufik tokoh agama sekitar mengapresiasi upaya sosialisasi yang diinisiasi lurah dan camat setempat. "Kalau caranya seperti ini, kami tentu tidak menolak. Karena yang dibutuhkan warga sosialisasi. Apa tujuan rumah sehat ini. Jangan mendadak tiba-tiba masang bed, sedangkan warga sekitar tidak dilibatkan," pungkasnya. (mg3)

Sumber: