Pastikan Stok Obat Aman, Kejaksaan Sidak Apotek 

Pastikan Stok Obat Aman, Kejaksaan Sidak Apotek 

Mojokerto, memorandum.co.id - Kejaksaan Negeri Kabupaten Mojokerto   kembali melakukan sidak ketersediaan obat -obatan di sejumlah apotek dan rumah sakit, Minggu (25/7). Sidak yang dilakukan bersama Kepolisian, BPOM, dinas  kesehatan dan satpol PP setempat untuk mengantisipasi kelangkaan obat untuk Covid 19, vitamin serta oksigen. Sejumlah apotek menjadi sasaran sidak yaitu, Apotek Kasiih Ibu di Jalan Masjid, Mojosari, Apotek Ndaru Husada Farma di Jalan Gajah Mada Mojosari dan Rumah Sakit Sido Waras di Jalan Raya Bangsal, Kabupaten Mojokerto. Kepala Kejaksaan Negeri Mojokerto Gaos Wicaksono mengatakan, sidak obat-obatan ini untuk  melakuka n pengecekan ketersediaan dan peredaran serta harga jual obat-obatan dan alat kesehatan ( alkes ) yang sering digunakan dalam penanganan Covid-19. Kegiatan sidak ini dilakukan sesuai perintah Jaksa Agung dalam  mendukung pelaksanaan PPKM  darurat dalam upaya menekan penyebaran Covid 19 sebagaimana Instruksi Menteri Dalam Negeri RI Nomor 15 tahun 2021 tentang PPKM Darurat di Wilayah Jawa – Bali. "Dari hasil pengecekan  ketersediaan dan peredaran serta harga jual obat-obatan yang digunakan dalam masa pandemi Covid-19 di Kabupaten Mojokerto masih aman dan kondusif," kata Gaos Wicaksono. Lebih lanjut dikatakannya, pihaknya akan menindak sesuai hukum yang berlaku jika terjadi penimbunan obat, alkes serta penjualan obat di atas harga eceran tertinggi  (HET). Dari pantauan  di salah satu rumah sakit,  akibat permintaan oksigen dan obat yang cukup tinggi saat lonjakan kasus Covid 19 seperti saat ini, rumah sakit melalui dinkes melakukan koordinasi dengan sejumlah rumah sakit diwilayahnya untuk memenuhi kebutuhan obat tersebut. "Kejaksaan akan terus berkontribusi aktif membantu saran maupun tindakan agar tidak terjadi kelangkaan obat maupun alkes," ujarnya. Sementara itu Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto dr. Ulum Rokhmawan menambahkan, saat ini stok obat masih terkendali. Kelangkaan obat maupun vitamin akan terjadi apabila masyarakat terlalu panik sehingga membeli vitamin dan obat dalam jumlah banyak.  Pihaknya mengimbau  kepada masyarakat agar tidak panik. Untuk mencukupi vitamin dapat dilakukan dengan berbagai cara misalnya dengan menkomsumsi sayur dan buah-buahan. "Untuk obat dan vitamin masih terkendali, karena ada banyak jenis merek obat dan vitamin yang bisa digunakan sebagai alternatif pengganti," pungkasnya.(war)

Sumber: