Pemicu Pembacokan di Pasar Kapasan: Pelaku Tak Terima Dipukul Sapu Saat Bersiul

Pemicu Pembacokan di Pasar Kapasan: Pelaku Tak Terima Dipukul Sapu Saat Bersiul

Surabaya, Memorandum.co.id - Choirul Rofik (21), warga Jalan Kalimas Hilir diketahui merupakan karyawan toko di Pasar Kapasan. Pemicu dari pembacokan karena sakit hati terhadap Slamet Mahmud (54), warga Gembong Sawah Tengah karena ditegur dan dipukul sapu saat berjualan. "Motifnya, tersangka membacok korban karena tidak terima dipukul sapu karena bersiul saat berjualan di Pasar Kapasan," ungkap Kasatreskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Oki Ahadi, Sabtu (24/7). Atas perbuatan korban itu, masih kata Oki, Choirul kemudian mengadu ke pamannya, MLK. Setelah mendengar cerita tersebut, keduanya lantas mendatangi toko Slamet dengan maksud mengklarifikasinya. Sampai di toko, Choirul dan Slamet terlibat cekcok dan akhirnya berujung duel dengan sama-sama menggunakan senjata tajam. "Korban pakai celurit, sedangkan tersangka pakai pisau," jelas Oki. Mengetahui Choirul berkelahi, MLK datang membantu lalu mengeroyoknya dengan menyabet sajam korban secara membabi buta. Akibatnya, Slamet terkapar mandi darah karena terluka di kepala dan di pinggang. Setelah puas, Choirul dan MLK melarikan diri dengan mengendarai motor ke Jedih, Bangkalan. Sedangkan korban dilarikan ke RS Soewandi menggunakan becak. Tapi nahasnya, setelah beberapa jam mendapatkan perawatan medis nyawa korban akhirnya tidak tertolong. Anggota Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya yang mendapatkan laporan kejadian ini kemudian melakukan penyelidikan dan pemeriksaan saksi-saksi di tempat kejadian perkara (TKP). Alhasil, petugas berhasil mengidentifikasi kedua pelaku. Kemudian bergerak dengan menangkap Choirul di daerah Jedih, Bangkalan, Madura. Seperti yang diberitakan sebelumnya, Anggota Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya berhasil membekuk pelaku pembacokan terhadap, Slamet Mahmud (54) juragan toko pakaian Surya Mas di lantai 2 Pasar Kapasan, Sabtu (24/7). Pelaku, Choirul Rofik (21), warga Jalan Kalimas Hilir II, ditangkap di tempat persembunyiannya di daerah Jedih Bangkalan, Madura. Saat membacok korban, pemuda itu tidak sendiri, melainkan dibantu MLK, pamannya, yang saat ini masih dalam pengejaran polisi. (rio)

Sumber: