Untag Surabaya Gelar Doa Bersama Lintas Keyakinan untuk Keselamatan Bangsa
Surabaya, memorandum.co.id - Perkembangan kasus Covid-19 kian hari mengalami peningkatan. Pemerintah, sivitas akademika hingga masyarakat bahu membahu melakukan berbagai usaha agar bangsa Indonesia mampu terlepas dari pandemi ini. Mulai dari melaksanakan protokol kesehatan, menjalankan PPKM hingga melakukan vaksinasi. Pada Sabtu (24/7), sivitas akademika Untag Surabaya berusaha menggenapkan seluruh usaha dan memohon keselamatan bangsa melalui kegiatan “Untag Berdoa – Doa Lintas Agama untuk Keselamatan Bumi Pertiwi.” Kegiatan diadakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) serta seluruh Organisasi Kemahasiswaan Untag Surabaya dan dilaksanakan melalui daring. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Ketua Pembina Yayasan, Drs. Bambang Dwi Hartono, M.Pd., Ketua Yayasan Perguruan 17 Agustus 1945 (YPTA) Surabaya, Drs. Ec. Mangapul Silalahi, MM beserta jajarannya, Rektor Untag Surabaya, Prof. Dr. Mulyanto Nugroho, MM., CMA., CPA beserta jajarannya dan seluruh sivitas akademika Untag Surabaya. Presiden BEM Untag Surabaya, Mahmud dalam sambutannya mengatakan, kegiatan terlaksana sebagai bentuk ikhtiar dan perjuangan dalam menghadapi pandemi. Sampai saat ini, seluruh sivitas akademika Untag Surabaya mulai dari dosen, tendik hingga mahasiswa terlibat langsung dalam menangani Covid-19. Salah satunya, kegiatan Dari Untag untuk Rakyat yang dilaksanakan oleh BEM Untag Surabaya dan seluruh Ormawa dengan membuka donasi. Donasi yang diterima dibelanjakan pada UKM yang terdampak Covid-19 dan diberikan pada warga membutuhkan. “Ini semua merupakan langkah kecil, namun ini juga merupakan langkah konkret yang bisa kita lakukan dalam menghadapi Covid-19,” ungkap Mahmud. Sementara itu, Rektor Untag Surabaya, Prof Mulyanto Nugroho mengingatkan adanya pandemi Covid-19 merupakan cobaan dari Tuhan yang Maha Esa. Oleh karenanya ia mengajak sivitas akademika Untag Surabaya untuk bersungguh-sungguh dalam berdoa agar pandemi segera berlalu. Dari tempat tinggal masing-masing, Prof. Nugroho mengajak seluruh sivitas akademika untuk berdoa menurut agama dan keyakinan masing-masing agar pandemi segera dihilangkan dari Bumi Pertiwi. “Tetap ikhtiar dalam menjaga kesehatan, pola makan hingga perbanyak ibadah,” ujarnya. Pada kesempatan yang sama, Ketua YPTA Surabaya, Drs. Ec. Mangapul Silalahi, MM., menekankan pentingnya gotong royong masyarakat dalam menghadapi pandemi yang merupakan nilai utama dari ideologi bangsa, yakni Pancasila. “Gotong royong menjadi ekspresi utama dalam mengekspresikan kepedulian kita,” tuturnya. Oleh karenanya, dalam kondisi pandemi yang masih meningkat, kesadaran masyarakat untuk saling menjaga dapat dilakukan dengan mengutamakan protokol kesehatan di manapun berada agar mampu melindungi diri sendiri juga orang lain sehingga strategi pemerintah berjalan efektif dan masyarakat terbebas dari pandemi dan tekanan ekonomi. (mg3)
Sumber: