Tingkat Mobilitas Warga Kota Malang Dipantau Berdasarkan 3 Indikator Ini
Malang, Memorandum.co.id - Wali Kota Malang Drs H Sutiaji memimpin langsung Rakor Bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan forum koordinasi pimpinan di Kecamatan (Forkopimcam) terkait penangangan Covid-19 di Kota Malang, di ruang sidang Balai Kota Malang, Rabu (14/7/2021). Wali Kota Malang menyampaikan bahwa yang dilakukan ini merespon Kota Malang masuk zona hitam mobilitas masyarakat. “Kita kuatkan PPKM Mikronya, PPKM Mikro itu adalah replika dari kampung Tangguh dulu, Jadi kampung Tangguh dulu basiknya kelurahan dan RW,” terangnya. Harapannya saat ini perlu sinergi semua elemen masyarakat untuk melakukan penanganan Covid-19 yang diantaranya penguatan PPKM mikro. “Kota Malang yang menginisiasi PPKM mikro yang perlu kita kuatkan. Kalau kita awal di kampung tangguh dulu, SOP kan jelas, ada tangguh pangan, tangguh informasi hingga nanti tangguh dalam pemulasaraan jenazah,”kata Sam Sutiaji, panggilan akrab Walikota. Untuk itu, saat ini menurutnya perlu menguatkan kolaborasi heksahelik. Selain melibatkan kelima pihak, yaitu pemerintah, akademisi, masyarakat, industri dan media, juga melibatkan perbankan yang ada di Kota Malang. Terkait pelaksanaan vaksinasi rencananya akan melakukan sentralisasi data vaksin. “Dengan serbu vaksin itu mudah-mudahan herd immunity yang ada di masyarakat Kota Malang semakin bertambah, sambil nanti bagaimana penguatan tata cara untuk vaksin,” paparnya. Sementara itu, Kapolresta Malang Kota AKBP Budi Hermanto menyampaikan tiga indikator yang digunakan untuk melakukan penilaian tingkat mobilitas masyarakat yaitu Facebook Mobility, Google Traffic, dan Night Light NASA dan NOA. “Ternyata Kota Malang terindikasi di point ketiga, yaitu intesitas cahaya di malam hari menggunakan satelit Nasa dan NOA,” terangnya. Oleh karena itu, kebijakan pemadaman Penerangan Jalan Umum (PJU) di wilayah Kota Malang akan diberlakukan mulai Rabu, tanggal 14 Juli 2021. (*/ari)
Sumber: