PPKM Darurat, Wagub Emil Cek Kepatuhan Pabrik Air Minum di Pandaan
Surabaya, Memorandum.co.id - Sektor industri merupakan penyumbang 30 persen ekonomi Jawa Timur. Hal tersebut menjadi salah satu dasar Wagub Jatim, Emil Elestianto Dardak dalam mendukung industri untuk tetap beroperasi dengan menjalan protokol kesehatan. Wakil Gubernur Jatim mengatakan, industri di Jatim bisa terus beroperasi dengan tetap menjalankan protokol kesehatan secara ketat. “Jadi, kita berharap bahwa memang ini beroperasi tapi tidak membahayakan kesehatan,” kata Emil, Jum'at (9/7/21). Seperti yang dilakukan wagub saat berkunjung ke Tanobel Food Produsen Air Kemasan Cleo di Pandaan, Pasuruan, Kamis (8/7), melihat karyawan yang bekerja secara langsung dan menurutnya Tanobel Food sudah mengikuti peraturan yang tertuang pada PPKM Darurat. “Melihat ada dua syarat, pertama kalau memang terkategori sektor esensial maka di Line Production dan Construction 50 persen. Sedangkan di perkantorannya memang hanya 10 persen,” ungkapnya. “Kami biasanya berpikir yang agak sulit ini perkantoran. Nah tadi saat kami tengok bahwa Line Productionnya ada yang diistirahatkan. Sehingga ini menunjukkan bahwa memang ada pengurangan kapasitas utilisasi,” sambungnya. Dalam kunjungannya, Wagub Jatim juga turut didampingi OPD Pemprov Jatim yaitu Perwakilan Dinkes dan Kepala Disnaker Jatim, serta Direktur Tanobel Food bersama jajarannya. Selain itu, Emil juga menyampaikan kepada pihak Pabrik agar mewaspadai tempat makan dan smoking area yang berpotensi menjadi tempat menyebarnya virus covid-19. “Ada dua tempat rawan sebenarnya. Pertama adalah smoking area, dan yang kedua adalah tempat makan. Tapi tadi untuk jam istirahat sudah dibuat bergantian agar tempat makannya tidak penuh,” tegasnya. Wagub Jatim juga mengapresasi upaya Tanobel Food dalam menjalankan protokol kesehatan di sektor produksinya ataupun perkantorannya. "Ternyata ini juga sudah dicicil sejak sebelum ada PPKM darurat bahkan prokes itu dijaga. Nah, yang kedua juga kami melihat bahwa di perkantorannya itu fasilitas video conference sudah ada ruangannya untuk pimpinan. Sehingga, pekerja yang WFH diajak koordinasi lewat Vidcon dan kantornya tadi terlihat sepi,” ujarnya. Wagub Emil mengutarakan bahwa selama ini Tanobel Food telah melakukan tracing dengan cepat terhadap karyawannya yang diketahui positif. “Yang tidak kalah penting adalah upaya untuk melakukan tracing. Tadi Pak Kadisnaker juga memperoleh paparannya tentunya datanya ini hanya bisa dicek dengan Dinkes siapapun yang positif itu dilakukan swab berkala, kalaupun positif dilakukan kontak erat. Tidak dilakukan swab tapi diminta istirahat dulu. Sehingga bisa ketahuan risikonya apabila yang berdangkutan adalah komtak erat, dan ini dilakukan oleh K3L di PT Ini,” urainya Emil berpesan kepada seluruh karyawan yang bekerja agar tidak keluar untuk hal yang tidak penting selain urusan pekerjaan selama PPKM Darurat. “Selama PPKM darurat, kalau bisa bekerja itu rumah kantor rumah kantor saja, jangan dolan-dolan, sambang-sambang rumah orang lain,” imbuhnya. Sementara itu, Kepala Dinas Ketenagakerjaan Himawan Estu Bagijo menyampaikan bahwa industri di Jatim sudah berpengalaman dalam menghadapi Covid-19. “Pada dasarnya semua industri di Jatim itu sudah sangat berpengalaman ketika awal covid. Ketika waktu awal itu merupakan pembelajaran bagi kita semua. Beberapa kasus akhirnya teman teman sudah tahu mengatasinya,” jelas Himawan. “Kami menyimpulkan semua pengusaha untuk menjaga sendiri protokol kesehatan karena sebenarnya akan merugikan proses produksi ketika kemudian mereka tidak menata,” pungkasnya.(Mg6)
Sumber: