Jatim, Provinsi Pertama Uji Coba PTM Terbatas
Surabaya, memorandum.co.id - Jawa Timur menjadi provinsi kali pertama di Indonesia melakukan uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. Penegasan ini disampaikan Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim Wahid Wahyudi. "Kami sudah siap PTM. Bahkan Jatim itu adalah provinsi pertama kali di Indonesia melakukan uji coba PTM," kata Wahid Wahyudi usai mengikuti sidang paripurna di DPRD Jatim, Senin (21/6/2021). Menurut Wahid, Gubernur Khofifah Indar Parawansa telah mengambil kebijakan sejak 18 Agustus 2020. Provinsi Jatim sudah melakukan uji coba PTM terbatas. Ia menyampaikan, PJJ (pembelajaran jarak jauh) dilaksanakan mulaiĀ Maret 2020. "Setelah berjalan 5 bulan, tepatnya bulan Juli kami evaluasi. Ternyata PJJ dengan segala keterbatasan, tidak semua orang punya handphone android dan internet yang bagus," terang Wahid. Mantan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jatim ini menegaskan Gubernur Khofifah memegang prinsip bagaimana menanggulangi Covid-19 tanpa harus mengorbankan dunia pendidikan. "Kami lakukan uji coba tatap muka dengan prokes yang ketat," imbuhnya. Ia menegaskan, bahwa tempat yang aman dari Covid-19 adalah sekolah. *Karena di sekolah ada penyemprotan disinfektan secara rutin, bisa dikendalikan aktivitasnya dan itulah yang dilakukan Jatim," sambung Wahid. Wahid pun membeberkan beberapa syarat PTM terbatas bagi SMA/SMK. Mendapatkan rekomendasi dari Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten dan Kota. Tentunya bupati dan wali kota pasti akan melihat perkembangan Covid-19 di daerahnya masing-masing untuk memberikan rekomendasi. Wahid menegaskan sarana prasarana protokol kesehatan (prokes) harus lengkap di sekolah. "Termasuk sekolah harus menyiapkan Gugus Tugas Covid-19 sekolah secara bergiliran dari siswa," imbuh dia. Soal jam belajar siswa, Wahid menerangkan pembelajaran yang hanya dilaksanakan empat jam atau delapan jam pelajaran dengan masing-masing pelajaran 30 menit. "Jadi, kalau dilaksanakanĀ pukul 07.00 sampai pukul 11.00 siang, istirahat 15 menit sehingga waktunya Duhur diharapkan sudah pulang agar tidak terjadi kerumunan. Sehingga salat Duhur bisa dilaksanakan di rumah masing-masing," paparnya. (day)
Sumber: