Pemkot Pasang CCTV di Daerah Rawan Begal Motor

Pemkot Pasang CCTV di Daerah Rawan Begal Motor

SURABAYA - Meski sudah banyak closed circuit television (CCTV) dipasang di sejumlah lokasi, ternyata masih saja ada beberapa lokasi yang menjadi titik rawan. Di antaranya, di Jalan Kartini. Meski berada di tengah kota, namun kawasan ini kerap terjadi tindak kriminal. Biasanya terjadi pada malam hari, khususnya di atas pukul 22.00. Sebab, tempat usaha di kawasan tersebut tutup. Kondisi sepi ini dimanfaatkan pelaku untuk berbuat kejahatan seperti begal motor dan copet. “Kalau malam hari, di Jalan Kartini suasananya sepi dan agak menakutkan. Saya berharap Pemkot Surabaya memperbanyak lampu penerangan dan juga CCTV. Paling tidak membuat warga yang lewat di sana lebih aman,” kata Suhartini, warga Simo Mulyo. Menanggapi hal tersebut, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Diskominfo Surabaya M Fikser menyampaikan, CCTV yang dikelola Dinkominfo saat ini berjumlah 617 buah. Rinciannya, 231 CCTV berada di tempat umum atau pusat keramaian, rumah pompa 106 unit, kantor kecamatan 31 unit, kantor kelurahan 154 unit, gedung Siola 18 unit, gedung Jimerto 47 unit, dan gedung Balai Kota 30 unit. "Tahun ini kami berencana menambah jumlah CCTV untuk daerah-daerah yang dinilai sepi dan rawan. Saat ini masih kita koordinasikan untuk menentukan titik lokasinya,” kata Fikser. Dia menambahkan, mata kamera ini juga terpasang di tempat-tempat umum atau pusat keramaian di Surabaya. Seperti taman kota, tempat ibadah, sekolah, kampus, rumah pompa, hingga kantor pemerintahan. Namun, mata kamera yang dikelola Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Surabaya itu hanya fokus pada tujuan fungsi untuk mengantisipasi keamanan atau pemantauan. Selain diskominfo, pemasangan CCTV juga dilakukan Dinas Perhubungan Kota Surabaya. Kepala Dishub Surabaya, Irvan Wahyudarajat mengatakan, CCTV yang berfungsi untuk pemantauan (surveillance) berjumlah 612 yang tersebar di beberapa titik lalu lintas dan objek vital di Surabaya. Sedangkan CCTV E-Police berjumlah 28 unit. Dengan rincian, khusus E-Tilang 23 unit dan speed camera lima. Bahkan, tahun ini Dishub Surabaya berencana menambah jumlah CCTV tersebut. “Rencananya 135 CCTV surveillance berkemampuan face recognition, 20 E-Tilang dan lima speed camera melalui E-Katalog. Untuk titik lokasinya, sedang kami koordinasikan dengan Polrestabes Surabaya dan Polres Pelabuhan Tanjung Perak,” ungkap dia. Irvan menambahkan, CCTV yang dikelola Dishub dan Diskominfo Surabaya ini telah terkoneksi dengan Command Center 112 Siola, Command Center Polrestabes Surabaya dan Command Center Polres Pelabuhan Tanjung Perak. (udi/be)

Sumber: