Mentan Harap Kabupaten Malang Jadi Lumbung Pangan Nasional

Mentan Harap Kabupaten Malang Jadi Lumbung Pangan Nasional

Malang, Memorandum.co.id - Kawasan pertanian di Kabupaten Malang sekitar 43 ribu hektar merupakan salah satu penyokong ketahanan pangan nasional. Produktifitas padi yang dihasilkan sangat tinggi dibandingkan daerah lain. “Tidak salah jika bapak Presiden mengatakan kalau Kabupaten Malang merupakan salah satu wilayah yang menjanjikan,” ujar Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo di sela penyerahan Alsintan (Alat Mesin Pertanian) di Desa Kanigoro, Kecamatan Pagelaran, Kabupayen Malang, Selasa (18/5/2021). Selain lahan pertanian, produktifitas perkebunan juga menjanjikan. Diantaranya, Alpukat Lawang yang memiliki berat hampir 2 kg/ biji dan pisang Srimulyo Dampit. Untuk itu, Kabupaten Malang diharapkan menjadi percontohan daerah lain dalam meningkatkan produktifitas hasil pertanian untuk ketahanan pangan secara nasional. Menopang ini diperlukan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) agar produktifitas komiditi lain dapat dikembangkan. “Saya berharap kabupaten lain bisa mencontoh Kabupaten Malang atas kegigihannya dalam meningkatkan produktifitas,” kata Mentan. Diharapkan, petani yang telah menerima Alsintan agar merawat peralatan tersebut dan harus bisa mengembangkan jumlahnya dalam waktu 1 hingga 2 tahun kedepan. Dengan begitu petani lain bisa memiliki peralatan yang sama sebagai sarana peningkatan produksi hasil pertanian. “Karena bantuan Alsintan itu tidak atau bukan nama perseorangan, harus dioperasionalkan agar mendapatkan pemasukkan untuk mengembangkan alat yang sama,” harapnya. Dengan adanya sarana prasarana ini dapat memperkecil losses, yang dulunya dalam merontokkan padi secara manual, sekarang sudah menggunakan alat yang mendukung. “Karena saat ini bidang pertanian yang bisa bertahan dalam masa pandemi, maka harus memperkecil losses dan harus lebih bagus,” katanya. Pertanian menurutnya menjadi harapan kedepan untuk pengurangan impor beras. Mendukun ini perlu adanya pemodalan yang memadai, dengan begitu petani dapat memanfaatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang telah disediakan oleh pemerintah dalam meningkatkan usaha sehingga yang selama ini hanya 2 kali panen dalam setahun maka dapat meningkat menjadi 3 kali panen dalam setahun. Bersamaan, Mentan berharap kaum perempuan juga memiliki usaha sebagai bentuk karya untuk meningkatkan perekonomian keluarga. Diantaranya memanfaatkan hasil perkebunan. Seperti, pisang Srimulyo yang apabila diolah maka akan meningkatkan nilai jual. “Misalnya program bupati menanam 1 juta pisang atau 1 juta kelapa. Kalau dilihat wilayah di sekitar Kanigoro ini masih banyak yang kosong lahan perkebunannya,” urai Syahrul. Diketahui, bantuan yang dilakukan Menteri Pertanian di Desa Kanigoro ini senilai Rp 40.160.926.211 yang diwujudkan Alsintan berupa Mesin Vertikal Oryer yang diberikan pada Painten, mesin packing diberikan pada Ali Busri senilai Rp 157 juta, mobil Mitsubishi L300 yang diberikan pada Kastubi senilai Rp 213.500.000, mesin Power Hereser diberikan pada Usman Rukri senilai Rp 24 juta, hand tractor 4 buah yang salah satunya diberikan pada Toyra senilai Rp 148.908.000, mesin Combine Harvester diberikan pada Mulyono senilai Rp 334.171.000, dan Combine Harvester sedang diberikan pada Supa'at senilai Rp 156 juta, serta mesin Vertikal dryer padi serta pembangunan gedungnya senilai Rp 988 juta di RMU Kanigoro. (kid/ari)

Sumber: