Seminggu Bakal Tidak Injak Tanah (H-2)

Seminggu Bakal Tidak Injak Tanah (H-2)

Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) akan latihan perang untuk meningkatkan kemampuan personel mereka. Latihan Armada Jaya XXXVII akan digelar mulai tanggal 10-16 Juli 2019. Memorandum satu dari beberapa media yang diundang mengikuti acara pelatihan di atas kapal perang milik TNI AL selama satu minggu. Berikut laporan wartawan Memorandum, Noor Arief. Jleg. Begitu yang saya rasa begitu mendapat penugasan tersebut. Mengikuti latihan perang selama satu minggu di atas kapal perang? Terbayang selama itu saya bakal tidak menginjak tanah yang tidak pernah saya tinggalkan. Perjalanan yang pernah saya tempuh tanpa menginjak tanah hanya beberapa jam saja. Itupun beberapa kali penerbangan ke Makassar dan Bali. Untuk naik kapal, saya juga beberapa kali mengalaminya. Rute pelayaran Ujung (Surabaya)-Kamal (Bangkalan, Madura). Dulu sebelum dibangunnya Jembatan Suramadu. Lama perjalanan kapal kurang dari satu jam. Untuk satu minggu perjalanan laut tidak pernah terlintas dalam hidup saya. Tapi tugas harus dilaksanakan. Apapun yang akan terjadi. Saya bukan lelaki cemen. Pilihan pertama saya adalah persiapan. Wartawan memang dituntut serba bisa. Kendati sedikit dan dangkal. Baiklah. Sebagai personel Memorandum, tentu sebagai ‘prajurit’, saya harus siap ke ‘medan perang’. Terngiang dalam benak saya semboyan TNI AL Jalasveva Jayamahe yang artinya di lautan/airlah Kita Berjaya. “Kalau mereka bisa berjaya di lautan, saya harus cukup bisa bertahan,” kata hatiku. Semalaman, saya mencoba menggali informasi dari sejumlah web dan channel youtube tentang kekuatan, keahlian, dan keunggulan TNI AL. Semakin banyak saya melihat, semakin banyak decak kagum yang terucap. Salah satunya adalah kemampuan personel TNI AL yang mampu berenang dalam kondisi tangan dan kaki terikat. Wooww. Benar-benar mereka berjaya di lautan. Lebih berjaya malahan menurut saya. Karena jelas tidak ada personel TNI AL yang bisa berlari di daratan dalam kondisi yang sama. Dengan tangan kaki terikat. Belum lagi kemampuan personel pasukan khusus mereka. Sebut saja Denjaka (Detasemen Jala Mangkara), Satuan Kopaska Armada Timur (Satkopaska Koarmatim), Satuan Kopaska Armada Barat (Satkopaska Koarmabar), Batalion Intai Amfibi 1/Marinir (Yontaifib 1 Mar), atau Batalyon Intai Amfibi 2/Marinir (Yontaifib 2 Mar). Bakal lebih woow lah. Dalam hati, inikah yang akan saya temui selama satu minggu pelayaran nanti? Ini pula lah yang menyemangati saya harus sedikit berusaha meningkatkan kemampuan fisik dan mental menghadapi 7 hari hidup di kapal perang. Saya orang sipil sesipil sipilnya. Butuh banyak persiapan untuk perjalanan dinas ini. Saya hanya mampu push up atau sit up maksimal 10 kali. Dua atau tiga kali dari angka itu hanya camilan ringan buat para personel TNI AL. Di masa yang tersisa sebelum waktu pemberangkatan, sejumlah persiapan harus dilakukan. Salah satunya adalah bangun pagi dan berolahraga. Besok. Semoga. (rif/be/bersambung)

Sumber: