Gubernur Jatim Pastikan PMI Kembali ke Rumah setelah Dua Kali Negatif Swab PCR
Surabaya, memorandum.co.id - Mengantisipasi penyebaran Covid-19 varian baru dari India, Afrika Selatan, dan Inggris, Pemprov Jatim terus memaksimalkan layanan kepulangan Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Jatim sebelum kembali ke tempat asal mereka dipastikan telah dua kali negatif swab PCR. Untuk memastikan pelaksanaan yang telah dimulai sejak 28 April di Asrama Haji telah berjalan efektif atau belum maka Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa pun melakukan kunjungan langsung di Asrama Haji Surabaya. Gubernur yang akrab disapa Khofifah itu menyampaikan, jika para PMI yang menjalani karantina dan hasilnya menunjukkan CT dibawah 25 akan dilakukan sequencing sample. "Sequencing-nya nanti akan diberikan kepada Institute of Tropical Disease (ITD) Unair dan di Litbangkes Jakarta. Kenapa di-sequencing, karena kita sama-sama melakukan langkah antisipasi dan mitigasi terhadap varian Covid-19 baru ," kata Gubernur Khofifah. Bedasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Jatim per 28 April-4 Mei 2021, total PMI dan WNI yang menjalani swab dan serangkaian tes sebanyak 4.197 orang. Dari data yang telah masuk, sebanyak 132 WNI menjalani karantina di hotel, dan 4.092 PMI di Asrama Haji Surabaya. Setelah menjalani serangkaian tes dan swab, para PMI yang positif tercatat sebanyak 35 orang. Dari jumlah itu, 30 PMI dirujuk ke Rumah Sakit Lapangan, satu orang dikirim di rumah isolasi dan tiga orang lainnya diisolasi di kabupaten/kota serta satu orang dirujuk ke rumah sakit. Sebelum adanya karantina per 28 April 2021, posisinya tercatat 22 orang yang terkonfirmasi positif. Gubernur perempuan pertama di Jatim itu juga ingin memastikan terhadap kepulangan para PMI ke daerah asal mereka. Dirinya berharap, kepulangannya berjalan aman dan terkawal dengan baik. "Saudara-saudara kita yang saat ini menjadi tamu karantina ini, sama- sama kita memastikan mereka pulang aman dan sehat dan keluarganya juga aman dan sehat," ungkap mantan Menteri Sosial RI itu. Selain itu, Khofifah juga memfasilitasi pelayanan kesehatan khusus bagi para PMI yang memiliki penyakit bawaan, seperti stroke dan lainnya jika dirawat di Rumah Sakit Pemprov Jatim maka semua biaya dalam tanggungan pemprov. "Kalau ada yang memang memilih untuk mendapat perawatan khusus disini, seluruh tanggungan pelayanan kesehatan akan ditanggung oleh Pemprov Jatim," sebutnya. "Sedangkan kalau memilih untuk pulang ke kabupaten/kota asal, saya minta Dinkes Provinsi Jatim untuk mengkoordinasikan dengan dinkes kabupaten/kota terkait, agar pelayanan kesehatan didapatkan secara gratis oleh PMI yang pulang tersebut," pungkas Khofifah. (yok/fer)
Sumber: