Safari Ramadan di Bume Anyar, Ra Latif Dicurhati Infrastruktur dan Kelangkaan Pupuk
Bangkalan, Memorandum.co.id - Safari Ramadan Bupati Bangkalan, R Abdul Latif Amin Imron terus bergulir. Kali ini, Selasa (4/5), menjelang berbuka puasa, Ra Latif, demikian sapaan akrab Bupati, nyambangi Desa Bume Anyar di Kecamatan Tanjung Bumi. Di wilayah pesisir pantai utara ini, Ra Latif yang didampingi Sekdakab H Moh Taufan Zairinsyah dan beberapa pimpinan OPD terkait, diterima komunitas tokoh agama, tokoh masyarakat dan anggota Forkopimcam di Mesjid Nurul Huda, Desa Bume Anyar. “Alhamdulillah, melalui tradisi Safari Ramdan 1442 H kali ini, saya bisa kembali bertemu paratokoh agama, tokoh masyarakat dan warga Kecamatan Tanjung Bumi,” kata Ra Latif, mengawali sambutan arahannya. Seperti kegiatan Ramadan di kecamatan lainnya, momentum Safari Ramdan di Desa Bume Anyar, selain bertujuan untuk mempererat kemitraan antara Umarah dengan Ulama, juga sebagai media untuk menjaring aspirasi rakyat. ”Makanya, dalam acara ini kami akan membuka alur dialog dan tanya jawab. Silakan para tokoh agama, tokoh masyarakat dan warga yang ingin menyampaikan aspirasinya, termasuk uneg-uneg dan harapan ke depan, silakan dikemukakan,” tandas Ra Latif. Peluang dan kesempatan untuk bisa berdialog langsung dengan Bupati, tampaknya segera mendapat respon dari warga. Mereka, mulai dari tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan warga, satu persatu menuarakan aspirasi mereka. Termasuk seabrek uneg-uneg bernada keluh-kesah, juga disodorkan ke hadapan Ra Latif. Umumnya curhat, mereka juga melontarkan uneg-uneg bernada keluh kesah. Salah satunya, para tokoh setempat mengeluhkan banyak infrastruktur dan fasilitas umum di Kecamatan dan sebagian besar desa di Kecamatan Tanjung Bumi yang mengalami kerusakan. Utamanya jalan desa dan jalan kabupaten penghubung antar desa, kini kondisinya rata-rata sudah babak belur alias rusak parah. Selain itu, problem kelangkaan pupuk juga menjadi problem paling dikeluhkan masyarakat. Utamanya kaum tani setempat. Pasalnya, para petani yang mulai pertengahan April hingga awal Mei ini mulai turun ke sawah menebar bibit untuk masa tanam musim penghujan kedua ( MP-2), malah dihadapkan pada problem kelangkaan pupuk. Menjawab kerusakan infra struktur, khususnya kerusakan jalan kabupaten dan jalan desa, Ra Latif, tidak mengingkari problem itu memang terjadi. Bahkan tidak hanya di Kecamatan Tanjung Bumi, tetapi merata di 17 Kecamatan lainnya. Problem yang memang cukup krusial itu, menurut Ra Latif terjadi karena latar penyebab yang tidak bisa dihindari. Salah satunya, sebagian besar dana yang dianggarkan untuk proyek pemeliharaan, rehabilitasi dan pembangunan jalan pada tahun anggaran 2020 lalu, harus terpangkas akibat kebijakan refocusing anggaran. ”Dana refokusing itu sepenuhnya digunakan untuk mengatasi dan mempercvepat putusnya mata rantai pandemi covid 19,” ungkap Ra Latif. Akibatnya, banyak rencana proyek pemeliharaan dan rehabilitasi jalan yang terbengkalai karena harus tertunda. Inilah yang menyebabkan kerusakan jalan jadi semakin parah. Tahun ini, Pemkab akan mulai coba membenahi kerusakan infrastruktur jalan. Namun kebijakan itupun harus diterapkan berdasar skala prioritas. Kondisi kerusakan jalan yang paling parah akan ketiban jatah perbaikan lebih dulu. Kebijakan ini terpaksa dilakukan, karena sebagian anggaran untuk tahun 2021` kali ini, masih terpangkas oleh ketententuan refocusing. Alasanya, lagi-lagi dana hasil refokusing agaran itu full akan digunakan untuk mengatasi pandemi covid 19 yang belum berakhir. ”Nah, di bluan Ramadan yang penuh siraman berkah ini, mari kita berdoa kepada Allah SWT, semoga pandemi bisa secepatnya berakhir. Insya Allah, jika itu terjadi, tahun depan semu keluhan tetang kerusakan jalan itu sudah bisa kami aatasi,” pungkas Bupati R Abdul Latif Amin Imron. (ras)
Sumber: