Istri Serda Mes Guntur Ari Prasetyo: Saya Masih Berharap Seluruh Kru Selamat, Mukjizat Tuhan itu Ada
Surabaya, memorandum.co.id - Kabar duka sejurus menyelimuti Indonesia. Itu setelah Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menyatakan, bahwa 53 awak KRI Nanggala 402 dipastikan telah gugur. Satu di antara awak KRI Nanggala 402 adalah Serda Mes Guntur Ari Prasetya yang menjadi juru diesel di kapal selam rakitan 1977 itu. Serda Guntur merupakan warga Jalan Candi Lontar Wetan Gang I, Blok 42-B. ia meninggalkan istri Berda Asmara, seorang putri yang kini berusia 8 tahun. Dalam jumpa pers, seusai salat gaib yang diselenggarakan di Tower Kampus B Universitas Nadhlatul Ulama Surabaya (Unusa), Berda Asmara masih berharap adanya keajaiban, meskipun Panglima TNI Marsekal TNI, Hadi Tjahjanto menyatakan jika KRI Nanggala 402 dinyatakan on eternal patrol. "Saya masih berharap keajaiban kapal selamnya bisa diangkat dan semua krunya selamat semua. Siapa yang tahu bahwa mukjizat Tuhan itu ada," ucap Berda, Senin (26/4/2021). Pada kesempatan itu, masih terlihat raut wajah Berda yang melukiskan kesedihan. Bagaimana tidak, suami merupakan sosok yang penyayang dan perhatian terhadap dirinya dan sang anak. "Suami saat awal bekerja dulu sudah memberi tahu saya risiko kerjanya. Nunjukin video kapal selam Rusia yang hilang, jadi mau nggak mau, siap nggak siap ya harus siap," tuturnya. Sementara itu, di samping kanan Berda hadir Rektor Unusa, Prof Jazidie. Jazidie menyampaikan duka yang mendalam atas kepergian Serda Mes Guntur Ari Prasetya. Selain itu, putri tunggalnya akan diberikan beasiswa penuh oleh Unusa. Berda merupakan dosen Program Studi S1 PG PAUD Unusa. "Saat ini putrinya sudah duduk di kelas 2 SD, kami akan menyediakan beasiswa penuh sampai di jenjang perguruan tinggi," ucap Jazidie. (mg-3/fer)
Sumber: