Kunjungan Peziarah Meningkat, Polsek Arosbaya Kawal Obyek Wisata Religi Pasarean Aermata
Bangkalan, memorandum.co.id - Setiap kali Bulan Suci Ramadhan tiba, volume arus kunjungan para peziarah ke beberapa obyek wisata religi di Kabupaten Bangkalan, dipastikan kian membludak. Tak terkecuali, obyek wisata religi Pasarean Aermata di Desa Buduran, Kecamatan Arosbaya. Para peziarah sejak awal Ramadhan 1442 Hijriyah berdatangan ke sana.. Maklum di dalam kompleks situs purbakala peninggalan abad ke 16 itu, bersemayam makam para raja Madura Barat dari dinasti Panembahan Cakraningrat. Bahkan di ujung paling depan situ kuno itu, bersemayan makan Kanjeng Ratu Syarifah Ambami, permaisuri dari Raden Praseno alias Cakraningrat I (1614-1648). Itu sebabnya, adalah hal yang wajar jika Pasarean Aermata, kembali menjadi jujukan paling favorit bagi mereka yang ingin bertawasul ke kompleks Pasarean Aermata. Nah, meningkatnya arus kunjungan peziarah ke salah satu situs purbakala ini, tak lepas dari pantuan Kapolsek Arosbaya AKP Moch Rifai,SH. “Kagiatan tawasul para peziarah ke kompleks Pasarean Aermata adalah tatanan tragisi keagamaan yang patut kita pelihara kelestariannya. Namun, para peziarah, harus tetap mematuhi disiplin penerapan prokes. Sebab, pandemi Covid-19 hingga kini belum jeda,” ungkap AKP Moch Rifai, Minggu (25/4) siang. Itu sebabnya, hampir setiap sore selepas Asyar, Rifai, sapaan akrab Kapolsek, selalu mengamanahkan agar beberapa anggota Polsek Arosbaya, rajin nyambangi kompleks Pasarean Armata. Beban tugas anggota, tidak hanya sekedar memantau, mengamati dan menjaga keamanan lalu-lalang para peziarah. “Selain itu, anggota harus tetap intent melakukan sosialisasi dan edukasi tentang disiplin penerapan prokes terhadap para peziarah yang datang dari dalam dan luar Kecamatan Arosbaya. Ini amanah Ipnres Nomor 6 Tahun 2020,” tandas AKP Moch Rifai. Tidak hanya para peziarah. Para pengelola, petugas dan juri kunci Pasarean Aermata, juga rutin diingatkan agar mereka membantu aparat untuk menanamkan pemahaman kepada para peziarah agar mereka yang memasuki kompleks makam, harus mematuhi ketentuan prokes. Minimal giat 3-M, yakni cuci tangan pakai sabun sebelum masuk, wajib pakai masker, serta jaga jarak ideal ketika berziarah. Tidak boleh berkerumun. AKP Moch Rifai, tidak ingin agar keramaian peziarah yang tawasul ke kompleks Pasarean Aermata, menjadi klaster baru penyebaran dan penularan virus corona.”Terlebih, dalam sebulan terakhir ini, ada tanda-tanda pandemi Covid- 19 di Kabupaten Bangkalan mulai melandai,” pungkas AKP Moch Rifai.(ras).
Sumber: