Rumah Tangga Hancur akibat Mertua Ikut Campur (2-habis)
Pulang ke Rumah Ortu, Malah Tak Dihiraukan
Sejak kejadian itu Diana memilih diam tanpa mengeluarkan sepatah kata apa pun kepada suami dan kedua mertua. “Saya takut, nanti kalau saya bersuara akan memalukan keluarga tersebut dari tetangga,” katanya. Selama seminggu suami telah mendiamkannya dan tidak ada pembelaan darinya sebagai kepala rumah tangga. “Saya memang sudah tidak nyaman dan sabar lagi tinggal serumah dengan mertua,” kata Diana. Ia mengatakan, mertuanya selalu ikut campur, suka mengatur-atur dan menyalah-nyalahkan serta harus mengikuti egonya. Ketika dirinya dan suami berada di kamar, Diana menanyakan kepadanya kenapa tidak pernah membela dirinya di depan ibu. "Suami menjawab dia membela karena itu orang tuanya,” ungkap Diana. Lantas, ia menanyakan lagi kepada suaminya, siapa Diana baginya dengan nada tinggi sambil terisak nangis. Kemudian, ibu mertua masuk ke kamar dan ikut campur permasalahan ini. “Ibu mertua memarahi saya, mencaci, menghina, dan sengaja memanaskan suasana,” ungkapnya. Diana lalu mengatakan, ibu mertuanya itu bilang kepada dirinya agar mencari lelaki baru. “Karena tidak tahan lagi terhadap sikapnya, akhirnya saya yang mengalah pergi dari rumah itu,” cerita Diana. Sudah sebulan lebih Diana pulang ke rumah ibu kandungnya dan tidak ada perhatian sedikit pun dari suaminya. Dia bahkan didiamkan begitu saja. “Suami saya sengaja tidak memberikan nafkah untukku," ujarnya. Walau begitu, untuk anak, untungnya suaminya ada sedikit rasa peduli untuk menafkahi walaupun tidak sepenuhnya. Sejatinya Diana tak ingin ada perceraian dengan suaminya. Tapi karena ini sudah keputusan dari suaminya, ia tidak bisa berbuat banyak. “Aku ingin dalam hidupku tidak ada perceraian. Kalau bisa menikah hanya sekali,” katanya, "Cuma ini sudah keputusan (suamiku),” pungkas ibu satu anak ini. (mg5/jos, habis)Sumber: