Petani Watugaluh Jombang Sambut Positif Pembangunan TPT di Area Persawahan
Jombang, memorandum.co.id - Petani di Desa Watugaluh, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang kini dapat bernafas lega. Pasalnya, mereka sebelumnya merasa kesulitan saat hendak mengolah maupun panen dilahan persawahan, Senin (12/4/2021). Kini, dengan dibangunnya tembok penahan tanah (TPT) yang berdumber dari bantuan khusus di area persawahan tersebut, terutama yang terletak di Dusun/Desa Watugaluh, membawa dampak yang positif bagi para petani setempat. Hal itu dikatakan oleh seorang petani yang bernama Lukman Hakim (39). Menurutnya, dibangunnya TPT pada areal persawahan itu membawa dampak positif. Karena akses jalan untuk mengangkut hasil pertanian menjadi lancar. "Kalau dulu kan kami mengangkut hasil panen, atau membawa alat pertanian pakai manual, dipikul bersama-sama. Sekarang enak ada akses jalannya. Karena hari ini yang diandalkan petani ya akses jalannya," katanya saat ditemui di area persawahan. Lukman mengungkapkan, meski akses ini belum sempurna, namun pembangunan TPT sangat membantu petani, karena sudah bisa dilalui. Dulu sebelum dibangun TPT, jika hujan air meluber hingga jalan persawahan yang kecil itu. "Sekarang gorong-gorong sudah dibangun semua. Sebelumnya tidak ada. Karena sudah ada patusan, maka tanaman kami juga sangat subur dan sangat terbantukan. Saya berharap kedepan pemerintah bisa lebih memaksimalkan lagi pembangunan akes ini," ungkapnya. Menurut Lukman, agar akses jalan ini lebih dikeraskan lagi. "Karena bangunannya sudah keras. Kalau tanahnya sudah baik, otomatis nilai jual tanahnya juga bisa meningkat," ujarnya. Senada dengan Lukman, petani lainnya, yakni Arifin (63) menerangkan, jika petani seperti dirinya merasa lebih senang. Hal itu karena jika panen tiba, maka akses jalan bisa dilewati "Dulunya jalan ini sempit. Nah sekarang lebar, petani Watugaluh sangat senang," tukasnya. Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Watugaluh, Kecamatan Diwek, Feryanto menjelaskan, bahwa pembangunan TPT itu bertujuan agar bermanfaat bagi petani yang memiliki sawah di daerah tersebut. "Karena selama ini petani kalau panen, itu kesulitan, aksesnya jauh. Lalu tujuan selanjutnya, jika ada warga Watugaluh Krajan yang meninggal dunia, bisa memperpendek jarak akses ke makam," jelasnya. Menurut Feryanto, biasanya kalau mau ke makam jarak tempuh harus memutar. Kedepan, rencana akses jalan ini tembus sampai arah TPT lama. "Saya berharap kepada pemerintah, jika ada anggaran lagi seperti anggaran bantuan khusus, nanti akan alokasikan untuk akses itu," pungkasnya. (yus)
Sumber: