Pengedar Kalimas Baru Simpan Sabu di Tas Istri

Pengedar Kalimas Baru Simpan Sabu di Tas Istri

Surabaya, memorandum.co.id - Pengedar sabu jaringan Madura diringkus anggota Reskrim Polsek Sukomanunggal di pos satpam, Jalan Kupang Jaya. Tersangka Nanta Novandi (30), warga Jalan Kalimas Baru, tersebut diketahui pengedar yang beroperasi di Surabaya dan sekitarnya. Dari hasil penangkapan terhadap Nanta, petugas mengamankan tas wanita yang dibawanya. Setelah digeledah terdapat lima poket sabu siap edar, seperangkat alat isap, timbangan elekrik, korek api, dan 1 HP. "Tersangka pengedar sabu jaringan Madura. Agar tidak mencolok, tersangka selalu menyimpan barang di dalam tas istrinya," kata Kapolsek Sukomanunggal Kompol Esti Setija Oetami, Jumat (9/4/2021). Proses penangkapan terhadap Nanta setelah anggota mendapatkan informasi adanya transaksi narkoba di pos satpam Jalan Kupang Jaya. Berbekal informasi itu, anggota langsung merespons dengan mengecek ke TKP dan benar adanya. "Anggota kami mendapati tersangka yang terlihat gelisah sedang menunggu seseorang," ungkap Esti. Tidak menunggu lama, anggota kemudian menghampiri tersangka dan menangkapnya. Saat digeledah ditemukan barang bukti yang diakui miliknya. Setelah terbukti, anggota kemudian membawa Nanta ke Mapolsek Sukomanunggal dan menjebloskannya ke tahanan. "Saat ini kami masih memburu pengedarnya," tandas mantan Kapolsek Kenjeran ini. Pengakuan Nanta, dia mendapatkan barang haram dari seorang bandar asal Socah, Bangkalan, Madura. "Saya sudah empat kali membeli narkoba di Madura," terang Nanta. Untuk bisa pesan sabu, ia lebih dulu menghubungi pengedarnya lewat HP. Jika ada stok barang, lalu pergi ke Madura naik taksi online. "Saya sekali membeli seharga Rp 950 ribu per gram. Selanjutnya, oleh Nanta barang dikemas menjadi 10 poket untuk dijual lagi ke pembeli seharga Rp 300 ribu per poket. "Barang habis semua kurang lebih dua minggu dan beli lagi ke pengedar. Dari hasil penjualan saya mendapatkan keuntungan Rp 1,5 juta," ungkap Nanta. Dia mengenal pengedar asal Madura tersebut di warung giras saat ngopi dan ditawari jadi pengedar sabu. "Saya menjualnya ke siapa saja yang membutuhkannya. Promosinya dari mulut ke mulut," tutur dia. (rio/fer)

Sumber: