Pemuda Kalianak Dibekuk Warga Darmo, 6 Kali Diajak Paman Curi Motor
Surabaya, Memorandum.co.id - Petualangan Choirul Anam (19), warga Jalan Kalianak dalam mencuri motor bersama pamannya, Wahyudi harus berakhir di tahanan Polsek Sukomanunggal. Saat beraksi mencuri motor Honda Supra X di depan Toko Mulyana Jalan Darmo Baru Barat, dia dipergoki warga. Mengetahui motornya hendak dicuri maling, korban Astri Marina (29) spontan berteriak sambil melempar paving ke arah pelaku Wahyudi. Merasa terdesak, pelaku melarikan diri dengan meninggalkan Choirul di lokasi kejadian dan akhirnya ditangkap warga. "Saat ini pamannya kami tetapkan dalam daftar pencarian orang (DPO). Pamannya ini otak sekaligus eksekutor, sedangkan tersangka Choirul bertugas mengawasi situasi," kata Kapolsek Sukomanunggal, Kompol Esti Setija Oetami, Kamis (8/4). Kejadian bermula saat Wahyudi dan Choirul boncengan mengendarai motor untuk mencari sasaran di kawasan Sukomanunggal. Saat melintas di depan Toko Mulyana Jalan Darmo Baru Barat keduanya melihat motor sedang diparkir. Merasa mendapatkan target, Wahyudi menghampiri dan memarkir motornya di samping motor milik korban. Agar aksinya berjalan mulus, Wahyudi menyuruh Choirul berpura-pura memesan makanan sambil mengawasi situasi. Sedangkan pamannya mencoba menggondol motor korban dengan merusak kunci stir menggunakan kunci T. Setelah berhasil, Wahyudi langsung menyalakan mesin motor. Sial, saat menyalakan mesin motor dia malah terjatuh dan diketahui korban. "Pelaku diteriaki maling dan dilempar paving oleh korban," beber mantan Kapolsek Kenjeran ini. Kejadian ini menyita perhatian waga sekitar yang langsung membantu korban. Alhasil, Choirul berhasil diringkus, sedangkan Wahyudi berhasil lolos dari sergapan warga. Selanjutnya, pelaku dibawa ke Mapolsek Sukomanunggal guna dimintai keterangan. Sementara itu, Choirul mengaku sudah 6 kali mencuri motor bersama pamannya. Antara lain di Pakal, Simo Pomahan, Benowo, Darmo Baru Barat. "Saya hanya diajak paman. Jika berhasil saya diberi uang Rp 600 ribu. Hasilnya untuk membeli baju dan jajan," terang Choirul. Namun, Choirul tidak mengetahui motor hasil kejahatannya dijual ke mana. "Saya tidak tahu, karena paman yang jual," jelas pemuda yang sehari-hari berprofesi sebagai pengamen ini. (rio)
Sumber: