Pengedar Ekstasi dan Sabu Asal Bulak Rukem Dikerangkeng

Pengedar Ekstasi dan Sabu Asal Bulak Rukem Dikerangkeng

Surabaya, memorandum.co.id - Muhammad Noval (28),  warga Jalan Bulak Rukem, dibekuk di parkiran apartemen di daerah Surabaya Timur. Tersangka disergap saat mengantar pesanan ekstasi. Ketika digeledah, petugas menyita barang bukti 1 plastik berisi 16 butir pil ekstasi dan 1 poket sabu-sabu seberat 0,35 gram. Dirasa terbukti, polisi yang mengenakan pakaian preman langsung menggiring tersangka ke Mapolrestabes Surabaya untuk diproses hukum lebih lanjut. Kini dikerangkeng di tahanan polrestabes, Jalan Sikatan. "Tersangka kami tangkap di parkiran aparteman saat mengantar sabu dan ekstasi," ungkap Kasatreskoba Polrestabes Surabaya AKBP Memo Ardian, Selasa (6/4). Informasi yang dihimpun, penangkapan terhadap Noval merupakan hasil pengembangan dari pengedar ekstasi yang lebih dulu diringkus anggotanya beberapa waktu lalu. "Saat diinterogasi, tersangka yang kami tangkap diketahui pengedar dan sering membeli ke dia (Noval)," ujar Memo. Anggota yang sudah mengantongi identitas Noval, kemudian memancingnya keluar dari tempat persembunyian. "Anggota berpura-pura menyamar sebagai pembeli dan sepakat janjian bertemu di apartemen," imbuh Memo. Ternyata, strategi anggotanya cukup ampuh dan Noval tidak mengetahui bila yang pesan adalah polisi yang sedang menyamar. Lalu berangkat pesanan ke tempat tujuan. Begitu sampai di area pakir, anggota langsung menyergap Noval tanpa perlawanan. Apalagi saat dilakukan penggeledahan ditemukan barang bukti, semakin membuatnya tidak berkutik. Di hadapan penyidik, Noval mengakui semua perbuatannya. Ia mengaku beberapa bulan ini sering mendapatkan pesanan dari pelanggannya dan disuruh mengirim apartemen ke apartemen. "Kami akan kembangkan lagi kasus peredaran narkoba yang dilakukan tersangka. Dengan begitu kami bisa mengetahui sejauh mana keterlibatannya dan siapa pemasoknya," ujar Memo. Dia juga mengaku, jika ekstasi di dapat dari seseorang berinisial SN, warga Bogen, dengan harga per butir Rp 350 ribu per butir. Kemudian oleh dia dijual lagi seharga Rp 400 ribu per butir. "Saya terpaksa jual narkoba karena keuntungannya lumayan. Hasilnya untuk biaya hidup sehari-hari dan modal beli narkoba lagi untuk dijual," terang Noval. (rio)

Sumber: